Sabtu 24 Apr 2021 18:19 WIB

Pelurus Torpedo Alas Sholat Nanggala-402 Ditemukan

TNI Angkatan Laut menggelar bukti-bukti autentik KRI Nanggala-402.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Nashih Nashrullah
KRI I Gusti Ngurah Rai-332 bersandar di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (24/4/2021). Pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 difokuskan di laut sebelah utara Bali, yakni sekitar 40 km dari Celukan Bawang, Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.
Foto: Antara/Zabur Karuru
KRI I Gusti Ngurah Rai-332 bersandar di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (24/4/2021). Pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 difokuskan di laut sebelah utara Bali, yakni sekitar 40 km dari Celukan Bawang, Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono menggelar bukti-bukti autentik dari tenggelamnya kapal perang Republik Indonesia (KRI) Nanggala-402. Beberapa barang bukti tersebut, yakni pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, dan alas yang biasa digunakan anak buah kapal (ABK) untuk sholat.

"Diyakini merupakan bagian atau komponen yang melekat di dalam kapal selam, dan ini tak akan terangkat apabila tidak ada tekanan dari luar atau terjadi keretakan di peluncur torpedo," kata Yudo menjelaskan dalam konferensi pers operasi pencarian KRI Nanggala-402 di Bali, Sabtu (24/4).

Baca Juga

Dia menggelar bukti-bukti autentik yang diyakini milik KRI Nanggala-402. Beberapa bukti yang digelar, yakni tumpahan solar, spons penahan panas, pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, pelumas naik-turunnya periskop kapal selam, dan alas yang biasa digunakan ABK untuk sholat.

Yudo menerangkan, barang-barang yang ditemukan itu dinyatakan autentik milik KRI Nanggala-402 karena barang-barang tersebut tidak dimiliki kapal lain. Selain itu, sepanjang pencarian dilakukan di sekitar radius 10 mil dari lokasi tidak ada kapal lain yang melintas.

"Dan, dari para saksi ahli, dalam hal ini adalah mantan-mantan ABK KRI Nanggala dan komunitas kapal selam, ini diyakini barang-barang milik KRI Nanggala," kata dia.

Sebelumnya, Yudo telah menyatakan meningkatkan prosedur submiss KRI Nanggala-402 ke fase subsunk. Itu dilakukan setelah ditemukan bukti-bukti autentik kapal selam tersebut tenggelam.

"Dengan adanya bukti-bukti autentik yang kini diyakini milik KRI Nanggala sehingga pada saat ini kita isyaratkan untuk dari submiss kita tingkatkan menuju fase subsunk," ujar Yudo.

Prosedur subsunk diberlakukan setelah kapal selam dinyatakan tenggelam. Yudo menjelaskan, pada fase subsunk ini pihaknya menyiapkan keperluan untuk melakukan evakuasi medis terhadap ABK yang kemungkinan masih selamat. 

Di samping itu, tim SAR gabungan masih terus meyakinkan kontak-kontak yang didapatkan. "Dengan pernyataan ini, dari submiss ke subsunk saya selaku pemimpin TNI AL dan atas nama seluruh prajurit angkatan laut turut prihatin, khususnya kepada warga Hiu Kencana atas kejadian yang tidak kita harapkan," tutur Yudo. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement