Sabtu 24 Apr 2021 13:36 WIB

Indonesia Sudah Miliki 51 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Stok vaksin AstraZeneca sudah habis digunakan di Indonesia.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Indira Rezkisari
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 kepada petugas pelayanan publik dalam vaksinasi massal di Gedung Islamic Center, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (23/4/2021) malam. Sebanyak 1.100 petugas layanan publik dan lansia mengikuti vaksinasi yang digelar selama bulan Ramadhan sebagai langkah penanggulangan penyebaran COVID-19.
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 kepada petugas pelayanan publik dalam vaksinasi massal di Gedung Islamic Center, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (23/4/2021) malam. Sebanyak 1.100 petugas layanan publik dan lansia mengikuti vaksinasi yang digelar selama bulan Ramadhan sebagai langkah penanggulangan penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia terus mengupayakan mendatangkan maupun mengolah Vaksin Covid-19. Tercatat Indonesia telah mengamankan stok 51 juta dosis Vaksin Covid-19 yang terdiri dari Vaksin Sinovac dan AstraZeneca.

Juru Bicara vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, jumlah stok vaksin yang tersedia termasuk setelah mengolah bahan baku (bulk) di Tanah Air yaitu sebanyak 47 juta dosis. "Stok ini belum ditambah dengan 3 juta dosis Vaksin Sinovac dan 1,1 juta dosis Vaksin AstraZeneca. Jadi, kita (Indonesia) memiliki total sekitar 51 juta dosis vaksin Covid-19," ujarnya saat dihubungi Republika, Sabtu (24/4).

Baca Juga

Dari stok vaksin yang tersedia, dia menambahkan, sebanyak 20 juta vaksin yang telah didistribusikan sejak awal vaksinasi. Kemudian nantinya akan ada 3 juta dosis vaksin yang akan didistribusikan di pekan ini.

Kendati demikian, dia menambahkan, Vaksin AstraZeneca sudah habis digunakan. Ia menambahkan, mayoritas vaksin Covid-19 yang datang dan dibagikan di Tanah Air adalah Vaksin Sinovac.

Nadia menambahkan, vaksin Covid-19 yang masih diolah dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Biofarma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement