Jumat 23 Apr 2021 23:45 WIB

Ketika Kemkominfo Edukasi Generasi Muda Gemar Makan Ikan  

Kementerian Kominfo juga mempunya fungsi edukasi program makan ikan

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Kementerian Kominfo juga mempunya fungsi edukasi program makan ikan. Masakan ikan (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Kementerian Kominfo juga mempunya fungsi edukasi program makan ikan. Masakan ikan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rendahnya konsumsi ikan di Indonesia masih berbanding terbalik dengan wilayahnya yang kaya akan sumber daya kelautan dan perikanan. Karena itu, Kementerian Kominfo RI melakukan upaya edukasi generasi muda untuk makan ikan, termasuk para mahasiswa dan generasi milenial pada umumnya.  

Kominfo melakukan edukasi melalui Workshop Generasi Positive Thinking (Genposting) bertema "Gemar Makan Ikan: Yuk Makan Ikan Agar Generasi Indonesia Sehat, Kuat, dan Cerdas". Workshop ini digelar secara daring melalui aplikasi zoom meeting dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube.   

Baca Juga

Direktur IKPM Kemenkominfo, Septriana Tangkary, mengatakan Kemenkominfo bertugas menyampaikan informasi publik terkait kebijakan dan program prioritas pemerintah melalui pemanfaatan media, kualitas pengelolaan informasi publik dan komunikasi publik serta peningkatan akses informasi publik.  

"Workshop ini bertujuan untuk menyampaikan program Gemarikan, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengonsumsi ikan," ujar Septriana dalam siaran pers yang diterima //Republika.co.id//, Jum'at (23/4).  

Upaya meningkatkan gizi masyarakat Indonesia serta minat untuk mengonsumsi ikan masih perlu terus ditingkatkan. Karena itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menginisiasi gerakan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) yang melibatkan seluruh komponen dan elemen bangsa. Dalam hal ini, Kominfo bertugas untuk melakukan sosialisasi gerakan tersebut.   

Dalam workshop tersebut, Dirjen PDSPKP KKP Artati Widiarti mengajak generasi muda untuk makan ikan demi kemajuan bangsa. Karena, menurut dia, makan ikan dapat meningkatkan kualitas SDM dan daya saing bangsa melalui generasi yang sehat dan cerdas.  

"Keunggulan ikan diantaranya kandungan gizinya lengkap, baik gizi mikro maupun makro yang bermanfaat untuk mencegah sindrom autisme, sumber Omega 3, meningkatkan imunitas, meningkatkan kelenturan pembuluh darah, sehingga baik untuk berbagai kelompok usia," ucap Artati.   

Sementara itu, Ketua Departemen Gizi Kesehatan UGM, Toto Sudargo, menyampaikan bahwa tingkat konsumsi ikan rata-rata di Indonesia tahun lalu hanya 23 kilogram per orang per tahun. Sedangkan di Jepang mencapai 110 kilogram per orang per tahun. "Selain itu, di negara maju, konsumsi seafood menjadi bagian penting dalam kehamilan dan kelahiran," katanya.  

Karena itu, dia pun mengajak masyarakat untuk meningkatkan konsumsi ikan. Toto mengingatkan bahwa jika masyarakat Indonesia tidak menemukan ikan laut, ikan darat pun tidak apa meskipun kadar Omega 3-nya jauh lebih rendah dari ikan laut. "Ikan yang proteinnya paling tinggi adalah teri kering dan peda. Jadi tidak usah khawatir, ikan murah bukan berarti gizinya jelek," jelasnya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement