REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispusipda) Provinsi Jawa Barat mendorong pemerataan pembangunan perpustakaan di sejumlah daerah. Sebab hal ini dapat mendorong peningkatan budaya literasi di tengah masyarakat. '' Pembangunan infrastruktur perpustakaan perlu ada pemerataan, apakah di provinsi kabupaten/kota sampai pelosok kelurahan atau desa,'' ujar Kepala Dispusipda Jabar Ahmad Hadadi di Kota Sukabumi, Jumat (23/4). Hal ini disampaikan dalam momen perkenalan peringkat dua duta baca Jawa Barat tahun 2021 Karmeta Syahwan Nurfadillah di Balai Kota Sukabumi.
Menurut Ahmad, keberadaan perpustakaan penting sebagai salah satu cara memenuhi indeks baca yakni pembangunan sarana dan fasilitas membaca. Selain itu kata Ahmad, dalam mendorong literasi dilakukan pengadaan koleksi bahan baca harus berkuaillitas untuk pengguna perpustakaan.
Langkah lainnya berupa terobosan agar perpustakaan mempunyai wajah baru dengan pengadaan perpustakaan digital sebagai inovasi dan kreasi. Intinya ungkap Ahmad, indeks baca harus dikuatkan yakni pembangunan sarana dan fasilitas membaca, pemanfaatan bahan bacaan dan budaya membaca. Sementara indeks literasi berupa akreditasi perpustakaan sesuai standar nasional.
'' Gerakan literasi bukan hanya tugas pemerintah, akan tetapi semua elemen masyarakat,'' kata Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Sehingga pemkot melakukan aktivitas memasifkan budaya literasi dengan provinsi berupa Kotak Literasi Cerdas (Kolecer).
Di samping itu dengan elemen PKK, dharma wanita, kader posyandu, dan lain sebagainya. Termasuk dengan forum duta baca Kota Sukabumi yang terbentuk sejak 2020 yang diharapkan mampu mendorong gerakan literasi atau jadi Brand ambasador atau ikon gerakan literasi Kota Sukabumi.
Bunda Literasi Kota Sukabumi Fitri Hayati Fahmi mengatakan, upaya mendorong literasi dilakukan dengan beragam cara. Salah satunya duta baca yang akan mendorong literasi di kalangan milenial. Selain itu ada relawan literasi yang kini terdapat di kelurahan.