Kamis 22 Apr 2021 23:50 WIB

Dewan Tekankan Pentingnya Kebijakan Sikapi Era Digitalisasi

Paket kebijakan diperlukan untuk sikapi perkembangan era digitalisasi

Anggota komisi I DPR RI, Syaiful Bahri Anshori menyatakan paket kebijakan diperlukan untuk sikapi perkembangan era digitalisasi. Diskusi terkait dengan digitalisasi, Kamis (22/4)
Foto: Dok Istimewa
Anggota komisi I DPR RI, Syaiful Bahri Anshori menyatakan paket kebijakan diperlukan untuk sikapi perkembangan era digitalisasi. Diskusi terkait dengan digitalisasi, Kamis (22/4)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Era informasi digital akan mendatangkan peluang dan sekaligus tantangan yang perlu di antisipasi dengan kebijakan yang komprehensif dan praktis.   

"Ini perlu di antisipasi, tujuannya agar bangsa kita mampu meningkatkan daya saing sehingga menjadi bangsa yang kompetitif di masa datang," ungkap anggota komisi I DPR RI, Syaiful Bahri Anshori, Kamis (22/4). 

Baca Juga

Syaiful melanjutkan era digital akan banyak sektor yang akan menerima dampak yang secara tidak langsung harus beradaptasi dengan perkembangan zaman. "Banyak sektor yang terdampak misalnya ekonomi, pendidikan, teknologi, data dan sejumlah sektor lainnya," kata Syaiful. "Tapi itu juga dapat menjadi peluang bagi masyarakat yang mampu memanfaatkan," lanjutnya 

Politisi PKB tersebut mengimbuhkan salah satu cara untuk mengantisipasi dampak negatif dari perkembangan era digital dengan menjalankan nilai-nilai kebangsaan yang berbasis kebudayaan. 

"Ini akan berpengaruh pada sektor keamanan dan kebudayan nasional, oleh karena itu nilai-nilai kebangsaan dan muatan lokal menjadi hal yang dapat meminimalisir dampak negatifnya," ujar dia.  

Sementara itu, tenaga ahli menteri (TAM) Kementerian Kominfo, Devie Rahmawati, menyebutkan tantangan di dunia digital tidak dapat dipandang sederhana, karena juga mampu menghilangkan nyawa manusia, akibat kekerasan fisik di dunia offline yang diawali misalnya oleh kekerasan di media online melalui fitur teks, video, foto, komentar, hingga livestreaming. 

“Menyadari bahwa teknologi digital bagaikan “madu dan racun”, maka Kominfo berkolaborasi dengan Jaringan Penggiat Literasi Digital (Japelidi)  dan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, kemudian menyusun navigasi cakap digital melalui 4 modul yaitu (1) Budaya Bermedia Digital; (2) Aman Bermedia Digital; (3) Etis Bermedia Digital; dan (4) Cakap Bermedia Digital,” tambah Devie, TAM bidang komunikasi dan media massa. 

“Melalui keempat modul ini diharapkan masyarakat menjadi makin cakap digital, dengan mengambil manfaat positif (madu) dari teknologi dan menjauhkan diri dari kerugian (racun) yang mungkin diperoleh akibat rendahnya kecakapan digital,” ujar dia.    

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement