Kamis 22 Apr 2021 04:34 WIB

KRI Nanggala-402 Dinas Aktif Sejak 1981

Kapal yang dibuat di Jerman ini dipesan Indonesia pada 1977.

[Dokumentasi] Kapal selam KRI Nanggala-402 buatan tahun 1952 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Maphilindo 2017 di Laut Jawa, Jumat (20/1/2017).
Foto: SYAIFUL ARIF/ANTARA
[Dokumentasi] Kapal selam KRI Nanggala-402 buatan tahun 1952 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Maphilindo 2017 di Laut Jawa, Jumat (20/1/2017).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapal selam KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak di perairan Bali bagian utara, Rabu (21/4) dini pagi. Kantor Berita Antara melansir KRI Nanggala-402 berasal dari Type 209/1300 yang dibuat galangan kapal Howaldtswerke di Kiel, Jerman Barat. 

KRI Nanggala-402 dipesan Indonesia pada 1977, dan memasuki dinas aktif pada 1981. Sistem propulsi KRI Nanggala-402 berintikan motor diesel-elektrik Siemens low-speed yang tenaga kerjanya langsung disalurkan ke baling-baling di buritan. 

Baca Juga

Kekuatan daya dorongnya adalah 5.000 shp (shaft horse power), sedangkan baterai-baterai listriknya dengan bobot sekitar 25 persen bobot bruto kapal menyimpan daya listrik. Adalah empat mesin diesel MTU diesel supercharged yang bertanggung jawab dalam penyediaan daya listrik kapal. 

KRI Nanggala-402 memiliki "saudara kembar", yaitu KRI Cakra-401. 

KRI Nanggala-402 hilang kontak saat sedang melaksanakan latihan penembakan senjata strategis di perairan selat Bali. Kementerian Pertahanan (Kemenhan) melalui pernyataan resmi menyatakan kapal dari jajaran Armada II Surabaya itu yang akan melaksanakan penembakan torpedo SUT meminta izin menyelam pada pukul 03.00 WIB. 

Setelah diberikan izin menyelam sesuai prosedur, kapal tersebut hilang kontak dan tidak bisa dihubungi. Kemudian, pencarian langsung dilakukan oleh kapal lain yang terlibat dalam satuan tugas latihan tersebut. 

Baca juga : TNI Terima Tawaran Bantuan dari Jerman, Turki, Hingga Rusia

Pada pukul 07.00 WIB, melalui pengamatan udara dengan helikopter ditemukan tumpahan minyak di sekitar posisi awal menyelam. Pada sore hari, Hadi Tjahjanto mengatakan, seluruh kapal yang memiliki alat pencarian bawah air langsung mencari kapal buatan Jerman itu. 

Pada malam hari, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (AL), Laksamana Pertama Julius Widjojono, menyatakan, titik koordinat Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Nanggala-402 yang hilang kontak di Perairan Bali sudah diketahui. "Sekitar 95 kilometer sebelah utara dari Pulau Bali," ujar Julius saat dihubungi wartawan, Rabu (21/4).

Ia mengatakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Nanggala-402 diperkirakan masuk ke dalam palung dengan kedalaman mencapai 700 meter. Julius menerangkan, saat ini ada dua kapal selam lain yang sedang dalam perjalanan menuju titik koordinat tersebut untuk melakukan pencarian. 

Dia juga mengungkapkan, ada 53 orang yang berada di dalam kapal tersebut. Jumlah tersebut terdiri dari 49 orang anak buah kapal atau ABK, satu orang komandan kapal, dan tiga orang artileri senjata angkatan laut atau arsenal.

KRI Nanggala-402 menjadi salah satu pelaku pada latihan penembakan rudal di Laut Bali, yang direncanakan dilaksanakan pada Kamis (22/4) hari ini. Rencananya, latihan juga disaksikan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, dan Kepala Staf TNI AL, Laksamana Yudho Margono. 

Pagi ini, Hadi juga akan menuju Bali untuk melakukan pernyataan pers terkait KRI Nanggala-402.

 

sumber : Antara, Ronggo Astungkoro
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement