REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pemeritah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur menyatakan 335 kepala keluarga (KK) yang terdampak bencana badai siklon tropis seroja masih menempati kamp pengungsian di daerah itu.
"Berdasarkan data yang ada masih terdapat 335 kepala keluarga pengungsi siklon seroja yang menempati beberapa titik lokasi pengungsian di daerah ini," kata Ketua Posko Komando Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Kupang, Obet Laha di Kupang, Senin (19/4).
Ia mengatakan, 335 kepala keluarga itu masih menempati beberapa lokasi seperti kantor desa, gereja dan fasilitas umum milik pemerintah yang dianggap layak ditempati. Obet Laha berharap para pengungsi yang masih berada di kamp pengungsian itu secepatnya kembali ke rumahnya masing-masing atau ke rumah keluarga sambil menunggu dana hunian sebesar Rp 500 ribu per bulan dari BNPB.
"Dana hunian ini sebagai biaya kontrakan untuk warga yang rumahnya rusak berat atau hanyut saat terjadi banjir bandang," kata Obet Laha.
Dia mengatakan,Pemerintah Kabupaten Kupang juga telah mempersiapkan skenario penanganan transisi dari kondisi darurat bencana menuju pascabencana."Kami telah menetapkan keputusan bupati tentang rencana pemulihan dini dan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Usulan bupati kepada BNPB akan segera dikirim dalam waktu tidak terlalu lama," kata Obet Laha.
Dia mengatakan, proses pemulihan dini yang dilakukan memrioritaskan sektor perumahan agar masyarakat bisa kembali menetap di rumah masing-masing dengan aman.