REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono menanggapi belum diumumkannya reshuffle kabinet oleh Presiden Joko Widodo. Arief menduga pengumuman reshuffle akan dilakukan pada hari yang dianggap baik oleh Presiden Jokowi.
Selama ini, Presiden Jokowi kerap mengumumkan reshuffle pada hari Rabu dimana dianggap hari baik bagi kepercayaan adat Jawa. "Nunggu hari baik yang biasa Jokowi selalu mengunakan weton jawa hari rabu yang baik," kata Arief kepada Republika.co.id, Senin (19/4).
Arief menilai belum diumumkannya reshuffle bukan karena dinamika politik dan kepentingan di lingkaran Istana. Apalagi kinerja menteri baru tak begitu lama hingga masa kepemimpinan Presiden Jokowi berakhir.
"Tarik ulur politik saya rasa sudah enggak jadi dasar bagi Jokowi karena pemerintahaan Jokowi tinggal 3 tahun lagi dan efektifnya mungkin 2 tahun saja," ujar mantan wakil ketua umum Partai Gerindra itu.
Di sisi lain, dalam wacana reshuffle kali ini, Arief menduga Gerindra akan mempertahankan jatah dua kursi di kabinet. Politikus Gerindra yang duduk di kabinet yaitu Sandiaga Uno dan sang Ketum Prabowo Subianto.
"Kursi Gerindra sih tetap 2 kursi mungkin juga kena rotasi saja ya," ucap Arief.
Isu reshuffle menguat pasca rencana peleburan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), serta dibentuknya Kementerian Investasi. Dewan Perwakilan Rakyat menyepakati pembentukan Kementerian Investasi serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (9/4)