REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Hingga hari terakhir masa operasional pada hari ini, Ahad (18/4), Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor masih merawat dua pasien bergejala ringan. Rencananya, pasien tersebut akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor.
Humas dan Sekretariat RS Lapangan Kota Bogor, Armein Sjuhary Rowi mengatakan, selain merujuk pasien yang masih dirawat saat ini, RS Lapangan juga akan merujuk pasien yang baru datang ke RSUD Kota Bogor. “Iya (pasien masih ada), untuk yang terakhir. Rencana kalau masih ada atau ada yang datang, akan dirujuk ke RSUD Kota Bogor,” kata Armein kepada Republika.co.id, Ahad (18/4).
Lebih lanjut, Armein mengatakan, dari 64 tempat tidur di RS Lapangan Kota Bogor, dua pasien tersebut menempati lantai dua khusus untuk pasien laki-laki. Salah satunya berasal dari Kota Bogor, sementara satu orang lainnya merupakan pasien dari luar kota. “Asal pasien satu orang dari Kota Bogor, dan satu orang pasien berasal dari luar kota lain,” tuturnya.
Di samping itu, sambung Armein, jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas menjelang berakhirnya masa operasional RS Lapangan juga sudah dibatasi. Nakes yang disiagakan di RS Lapangan saat ini hanya nakes yang berhubungan langsung dengan pasien dan nakes yang terjadwal piket. “Nakes sudah dibatasi, hanya yang berhubungan langsung dan terjadwal, yang piket,” tuturnya.
Armein menambahkan, meski belum mendapat keputusan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengenai kelanjutan izin operasional RS Lapangan, rencananya pada Senin (19/4) akan dilakukan pemberian penghargaan terhadap RS Lapangan. “Sekalian mungkin pemberhentian operasional,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan, jika izin operasi RS Lapangan tidak dilanjutkan, alat-alat kesehatan tersebut akan didistribusikan ke puskesmas-puskesmas di Kota Bogor.
Alat-alat kesehatan tersebut meliputi bed dua crank untuk pasien, tiang infus, troli emergency, tabung oksigen, X-ray mobile, EKG, alat rekam jantung, alat tensimeter, stetoskop, alat pengukur suhu, oxymetry, dan peralatan lain yang menunjang untuk memantau kondisi pernapasan pasien.
“Rencana nanti kita distribusikan ke puskesmas ya, ada juga rencana peningkatan pusksmas menjadi rumah sakit tipe D tetapi dalam proses,” jelasnya.
Tak hanya itu, sambung Dedie, gedung Wisma Atlet yang digunakan menjadi bangunan utama RS Lapangan akan dikembalikan fungsinya menjadi seperti semula. Yakni menjadi kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bogor. “Mau tidak maulah ya kalau sudah habis tentu harus dikembalikan ke fungsinya semula,” ujarnya.