Jumat 16 Apr 2021 15:49 WIB

Kepatuhan Masyarakat yang Ikut Turun Seiring Turunnya Covid

Tingkat kepatuhan prokes Covid-19 yang menurun harus diwaspadai bersama.

Petugas gabungan Satgas COVID-19 Kota Bandar Lampung memberikan hukuman kepada pengendara motor yang tidak mengenakan masker saat pemeriksaan dan penyekatan kendaraan di Rajabasa, Bandar Lampung, Lampung, Kamis (15/4/2021). Pemeriksaan dan penyekatan kendaraan dilakukan serentak di lima titik pintu masuk Kota Bandar Lampung sebagai upaya meminimalisir penyebaran COVID-19 di Kota Bandar Lampung.
Foto:

Penambahan kasus positif baru pada pekan ini terjadi penurunan sebesar 14,2 persen. Meski demikian, ada lima provinsi yang mengalami kenaikan kasus tertinggi, di antaranya Jawa Tengah naik 620 (2.912 vs 3.532), Riau naik 412 kasus (1.096 vs 1.508), Sulawesi Selatan naik 368 kasus (458 vs 826), Jawa Barat naik 274 (5.759 vs 6.033) dan Sumatera Barat naik 214 (700 vs 914).Kemudian untuk penambahan kematian menurun sebesar 17,6 persen pada pekan ini. Terdapat lima provinsi dengan kenaikan tertinggi di antaranya Sumatera Barat naik 18 (8 vs 26), Sumatera Selatan naik 16 (15 vs 31), Jawa Barat naik 14 (109 vs 123), Bali naik 12 (33 vs 45) dan Jawa Tengah naik 9 (140 vs 149).

"Khusus Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera Barat mendapat perhatian. Karena pada pekan ini kasus positif dan kasus meninggal mengalami kenaikan. Dimohon seluruh masyarakat dan pemerintah daerahnya untuk memantau perkembangan wilayah masing-masing. Dan optimalkan posko untuk peningkatan kualitas penanganan," katanya.

Untuk angka kesembuhan, kata Wiku, menurun sebesar 3,5 persen karena menurunnya penambahan kasus positif. Terdapat lima provinsi mencatatkan kesembuhan tertinggi yakni Jawa Tengah naik 7.648 (3.730 vs 11.378), Kalimantan Selatan naik 473 (1.259 vs 1.732), Sumatera Barat naik 434 (366 vs 800), Sumatera Selatan naik 306 (303 vs 609) dan Kalimantan Timur naik 268 (1.547 vs 1.815). "Saya terus mendorong kepada seluruh daerah untuk terus meningkatkan penanganan COVID-19 terutama di tengah implementasi kebijakan PPKM Mikro yang semakin luas cakupannya. Semoga perkembangan terus menunjukkan perbaikan dan semakin merata di seluruh Indonesia," demikian Wiku.

Meski kasus menurun, Indonesia tetap harus waspada. Wiku Adisasmito mengatakan, Indonesia perlu belajar menangani kasus Covid-19 dari India. Saat ini, India tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19 dan menyumbang pada kenaikan kasus di tingkat global.

WHO mencatat, kasus Covid-19 di tingkat global mengalami kenaikan sebesar 9 persen, sedangkan angka kematiannya juga melonjak sebesar 5 persen. “Patut diketahui juga bahwa salah satu penyebab lonjaknya kasus dunia adalah karena melonjaknya kasus di India,” ujar Wiku saat konferensi pers.

Menurut Wiku, lonjakan terjadi karena Pemerintah India tak melakukan pelarangan kegiatan berkerumun sehingga menyebabkan terjadinya kluster baru penyebaran Covid-19. Sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, kenaikan kasus di India ini sangat berpengaruh terhadap jumlah persentase kenaikan kasus di dunia.

Meskipun perkembangan kasus Covid-19 di Tanah Air berbanding terbalik dengan kasus di dunia, namun Wiku meminta agar pemerintah dan masyarakat belajar dari upaya penanganan kasus di negara lain. Untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus, pemerintah akan mengambil keputusan penanganan Covid-18 yang tak mungkin akan dapat diterima oleh semua kalangan.

“Akan tetapi, keputusan tersebut harus diambil demi mencegah munculnya lonjakan penularan di Indonesia,” ujar dia.

Wiku pun berharap, ke depannya pemerintah dan masyarakat dapat terus saling mendukung agar penanganan Covid-19 di Tanah Air dapat semakin baik. Sebagai bagian dari masyarakat global, lanjut dia, perkembangan negatif kasus Covid-19 di beberapa belahan dunia harus disikapi dengan bijaksana.

“Marilah kita juga bersemangat menunjukan bahwa sebagai negara dengan penduduk terbanyak keempat di dunia, Indonesia dapat tangguh melawan pandemi dan turut berkontribusi mengurangi angka kasus positif global di dunia. Berkurangnya kasus di Indonesia akan sangat berkontribusi pada menurunnya persentase peningkatan kasus di dunia,” jelas dia.

photo
Penyintas covid-19 berisiko alami gangguan mental. - (republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement