Kamis 15 Apr 2021 23:28 WIB

Wagub NTT: Seluruh desa Terdampak Bencana Telah Terjangkau

Wagub NTT menyebut saat ini fokus pemerintah adalah pemulihan SDM terdampak bencana

Foto udara suasana Desa Waimatan yang ditinggalkan warganya mengungsi akibat tanah longsor di Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi menyampaikan seluruh desa terdampak bencana telah terjangkau Satgas Tanggap Darurat Bencana Siklon Seroja NTT.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Foto udara suasana Desa Waimatan yang ditinggalkan warganya mengungsi akibat tanah longsor di Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi menyampaikan seluruh desa terdampak bencana telah terjangkau Satgas Tanggap Darurat Bencana Siklon Seroja NTT.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi menyampaikan seluruh desa terdampak bencana telah terjangkau Satgas Tanggap Darurat Bencana Siklon Seroja NTT.

"Semua desa yang terkena dampak bencana sudah terjangkau oleh satgas," ujar Josef Nae Soi dalam konferensi pers daring tanggap darurat bencana Siklon Tropis Seroja yang dipantau di Jakarta, Kamis (15/4).

Ia menambahkan pendistribusian logistik tanggap darurat terus berlangsung baik melalui darat maupun udara. Terkait korban jiwa, lanjut dia, hingga Kamis tidak ada penambahan jumlah korban hilang maupun korban meninggal dunia.

"Sampai hari ini 181 orang meninggal dan 47 masih hilang," ucapnya.

Wagub NTT juga menyampaikan bahwa saat ini pihaknya fokus pada pemulihan SDM dengan melihat tokoh-tokoh agama untuk membantu pemulihan psikologi korban, terutama trauma healing bagi anak-anak korban bencana. Terkait infrastruktur, disampaikan, perbaikan jalan dan jembatan terus dilakukan bersama TNI-Polri dan Kementerian PUPR.

Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati menyampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. (H. C.) Doni Monardo telah menginstruksikan pengerahan moda transportasi berupa helikopter untuk menyalurkan bantuan logistik ke sejumlah desa terisolir pascabanjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Total ada enam helikopter yang sudah dikerahkan BNPB untuk menangani dampak banjir bandang, guna percepatan penanganan bencana tersebut di NTT. Helikopter milik BNPB berjenis Kamov PK IKR berhasil mendaratkan bantuan dengan berat total lima ton dalam satu sortie dengan menggunakan teknik sling load atau menggantungkan bantuan dengan tali sepanjang beberapa meter.

"Beberapa desa yang sempat terisolir di sekitar wilayah Lembata, Alor, Pantar, dan Adonara kini sudah berhasil dijangkau," katanya.

Ia menambahkan operasi udara ini didukung penuh oleh Satuan Tugas TNI AU yang juga memfasilitasi pengiriman bantuan dari pihak donatur maupun relawan medis ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau dengan transportasi darat."Dengan menjaga sinergitas ini, diharapkan percepatan penanganan banjir bandang bisa dilakukan dengan baik dan tepat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement