Kamis 15 Apr 2021 19:14 WIB

Rekor Baru di India dan Tren Kenaikan Kasus Covid di Dunia

Untuk kali pertama India mencatatkan rekor 200 ribu kasus baru Covid-19 dalam sehari.

Dua warga India sedang menunggu bus di Bangalore, India. Pada Jumat (9/4), India melaporkan kasus virus corona tertinggi selama tiga hari berturut-turut. Dalam 24 jam India mencatat lebih dari 100 ribu kasus.
Foto: EPA
Dua warga India sedang menunggu bus di Bangalore, India. Pada Jumat (9/4), India melaporkan kasus virus corona tertinggi selama tiga hari berturut-turut. Dalam 24 jam India mencatat lebih dari 100 ribu kasus.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Fergi Nadira B, Dessy Suciati Saputri

India pada Kamis (15/4), mencatatkan 200.739 kasus baru Covid-19  dalam 24 jam terakhir. Jumlah ini menjadi yang pertama bagi India mencatatkan 200 ribu kasus Covid-19 dalam sehari selama pandemi.

Baca Juga

Kementerian kesehatan India juga mencatat, kematian baru akibat Covid-19 yang mencapai 1.038 dalam sehari, sehingga total kematian menjadi 173.123 pada Kamis. Beban kasus total negara mencapai 14,1 juta, tepat di belakang Amerika Serikat yang memimpin penghitungan global dengan 31,4 juta kasus.

Lonjakan Kamis adalah rekor kenaikan harian ketujuh dalam delapan hari terakhir. Gelombang kedua ini juga terjadi saat India berjuang melawan gelombang besar dari infeksi yang berpusat di negara bagian Maharashtra yang signifikan secara ekonomi. Negara bagian barat menyumbang sekitar seperempat dari total kasus negara.

Dengan adanya lonjakan kasus ini, terdapat tekanan besar pada infrastruktur kesehatan negara yang rapuh. Banyak daerah melaporkan kekurangan tempat tidur perawatan intensif (ICU) dan tabung oksigen di beberapa negara bagian.

Rumah sakit dan dokter di Maharashtra serta wilayah lain termasuk Gujarat dan Delhi di utara melaporkan keadaan kacau karena fasilitas kesehatan kewalahan dengan lonjakan penerimaan pasien Covid-19. "Situasinya sangat buruk. Kami adalah rumah sakit dengan 900 tempat tidur, tetapi ada sekitar 60 pasien yang menunggu dan kami tidak memiliki tempat untuk mereka," kata Avinash Gawande, seorang pejabat di Sekolah Tinggi dan Rumah Sakit Medis Pemerintah di Nagpur, pusat komersial di Maharashtra, dilansir laman Aljazirah, Kamis.

Di Gujarat, negara bagian asal Perdana Menteri Narendra Modi, ada antrean panjang ambulans tempat pasien dirawat. Ini terjadi karena tidak ada ruang di rumah sakit yang menyediakan tabung oksigen.

"Jika kondisi seperti itu terus berlanjut, jumlah korban tewas akan meningkat," tulis kepala badan medis di Ahmedabad dalam sepucuk surat kepada kepala menteri negara bagian Gujarat.

Pemerintah India mengatakan, negara itu memproduksi oksigen dengan kapasitas penuh setiap hari selama dua hari terakhir dan telah meningkatkan produksi. Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Kesehatan India mengatakan, ketersedian oksigen saat ini sudah mencukupi.

Di ibu kota New Delhi, kasus Covid-19 juga mencapai rekor baru. Dokter pun mengingatkan lonjakan bisa lebih tinggi daripada tahun lalu.

Menurut statistik, Delhi mencatat 17.282 kasus selama 24 jam terakhir. Kota itu juga kekurangan tempat tidur ICU untuk pasien Covid-19 yang hanya sekitar 171 kasus dengan ventilator yang tersedia pada Rabu malam.

Belasan hotel dan ruang perjamuan pernikahan di kota itu diperintahkan untuk diubah menjadi pusat Covid-19 yang terhubung ke rumah sakit. Dengan lebih banyak korban jiwa yang dilaporkan, ada beban besar di krematorium dan kuburan di ibu kota.

Aliran jenazah yang terus-menerus terlihat tiba di Nigambodh Ghat, salah satu krematorium utama Delhi, yang waktu tunggu untuk kremasi adalah lima hingga enam jam. India melihat tren penurunan infeksi yang dimulai pada akhir tahun 2020 tetapi jumlahnya mulai meningkat lagi pada pertengahan Februari.

photo
Infografis Mutasi Virus Corona - (republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement