Kamis 15 Apr 2021 14:53 WIB

Tol Layang Jakarta-Cikampek Dijual ke Uni Emirat Arab?

Beredar narasi jalan tol layang Jakarta-Cikampek dijual ke Uni Emirat Arab, benar?

Rep: Sapto A Candra/ Red: Elba Damhuri
Tangkapan layar hoaks tol Jakarta-Cikampek dijual ke Uni Emirat Arab. (Facebook)
Foto:

Penjelasan:

Dari penjelasan pemerintah tidak terungkap alasan tol layang Jakarta Cikampek dijual kepada Uni Emirat Arab. Memang, pemerintah resmi mengubah penamaan Jalan Tol Cikampek II Elevated (layang) menjadi Jalan MBZ (Syekh Mohammed Bin Zayed) per Senin (12/4). 

Syekh MBZ adalah putra mahkota Abu Dhabi sekaligus komandan tertinggi Angkatan Darat Uni Emirat Arab (UEA). Perubahan nama ini, menurut pemerintah, dilatari alasan khusus. 

Menteri Sekretaris Negara Pratikno menjelaskan, penamaan Jalan Tol Layang Cikampek II menjadi Jalan MBZ merupakan simbol hubungan baik yang dijalin antara Indonesia dan Uni Emirat Arab, khususnya dalam bidang ekonomi. 

Yang terhangat adalah investasi dalam jumlah besar yang dilakukan UEA ke Indonesia melalui Indonesia Investment Authority (INA), sebuah lembaga pengelolaan Sovereign Wealth Fund (SWF) yang dibentuk pemerintah awal 2021 ini. 

"Dalam bidang ekonomi, investasi dari UEA merupakan salah satu investasi terbesar di Indonesia, baik untuk pembangunan infrastruktur atau dukungan terakhir dalam volume besar kepada INA. Jadi, lembaga SWF Indonesia yang dibentuk beberapa waktu lalu," ujar Pratikno dalam peresmian nama Jalan MBZ, Senin (12/4). 

Selain itu, penamaan Jalan MBZ juga merespons penamaan Jalan Presiden Jokowi yang lebih dulu dilakukan Pemerintah UEA di sebuah ruas jalan di Abu Dhabi. Nama Presiden Jokowi digunakan sebagai nama sebuah ruas jalan yang membentang dari Abu Dhabi National Exhibition Center menuju arah kompleks kedutaan. 

"Ini juga merupakan sebuah penghormatan kepada bangsa Indonesia yang diberikan oleh Pemerintah UEA, khususnya Syekh MBZ. Itulah latar belakang dari perubahan nama ini," kata Pratikno. 

Sebagai informasi, komposisi kepemilikan saham Jalan Tol Layang Japek sebesar 80 persen dikuasai oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan 20 persen lainnya menjadi milik PT Ranggi Sugiron Perkasa

Kesimpulan:

Klaim Tol Jakarta-Cikampek dijual ke Uni Emirat Arab tidak tepat meski UEA memang memilih investasi di SWF. 

Namun, sampai saat ini SWF masih belum menentukan proyek-proyek apa saja yang akan didanai. SWF menegaskan, memang salah satu proyek yang disasar adalah jalan tol, tetapi belum menentukan proyek tol yang dimaksud. (Silakan Baca Tautan Ini Terkait Ini: Mulai Beroperasi, INA-SWF Sasar Proyek Jalan Tol di Indonesia)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement