REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Rusdi Hartono, menyampaikan pihaknya tidak menemukan adanya kelalaian standar operasi prosedur (SOP) pengamanan di Mabes Polri saat terduga teroris Zakiah Aini melakukan aksi teror, Rabu (31/3) lalu. Pernyataan tersebut keluar setelah dilakukan audit terhadap sistem pengamanan di Mabes Polri, hasilnya sesuai dengan SOP.
"Semua disimpulkan bahwa SOP sudah berjalan dengan baik. Walaupun ada beberapa bagian yang kita tingkatkan sekarang," ujar Rusdi dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (13/4).
Memang saat ini pengamanan memasuki wilayah Mabes Polri lebih diperketat. Jika dulu awak media cukup memperlihat ID pers saja sudah diperbolehkan masuk dan melakukan peliputan. Tetapi saat ini, awak media harus dilakukan pendataan dan menjaminkan identitas seperti KTP untuk mendapatkan kartu akses pintu masuk gedung bagian humas misalnya.
"Rekan-rekan bisa melihat sendiri bagaimana pemeriksaa pada tempat-tempat penjagaan itu ditingkatkan lagi. Terutama bagi masyarajat atau tamu yang memiliki kepentingan di Mabes Polri," tegas Rusdi.
Sebenarnya, kata Rusdi, peningkatan pengamanan tidak hanya dilakukan di Mabes Polri saja. Tetapi juga satuan-satuan kewilayahan telah dilakukan audit pengamanan. Sehingga betul-betul pengamanan di markas-markas kepolisian dapat berjalan baik.