Selasa 13 Apr 2021 13:19 WIB

Disdik Papua: Kerugian Pembakaran Sekolah di Boega Rp 7,2 M

Sejak Kamis (8/4), KKB sudah dua kali melakukan pembakaran fasilitas sekolah.

Garis polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Garis polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait mengatakan, total kerugian atas pembakaran sekolah di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak mencapai Rp 7,2 miliar. Pembakaran itu menyusul kejadian penembakan menewaskan dua orang guru oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Christian Sohilait mengatakan, sejak Kamis (8/4), KKB sudah dua kali melakukan pembakaran fasilitas sekolah dengan total ruangan yang dibakar mencapai 12 unit. "Pembakaran pertama dilakukan pada Kamis (7/4) sore yang menyebabkan tiga ruang SMA Negeri I Beoga hangus terbakar," katanya di Jayapura, Selasa (13/4).

Baca Juga

Menurut Christian, pembakaran kedua dilakukan pada Ahad (11/4) malam yang menyebabkan sembilan ruangan di SMP Negeri I Beoga juga terbakar. "Dari sisi ekonomi, pembakaran 12 ruang sekolah tersebut telah menyebabkan kerugian dalam jumlah besar," ujarnya.

Dia menjelaskan, untuk membangun satu ruang belajar mengajar di wilayah pegunungan membutuhkan biaya Rp 600 juta untuk ruangan kelas itu terbuat dari kayu. Karena ada 12 ruang yang dibakar, berarti kerugiannya sudah Rp 7,2 miliar.

"Kami bingung mengapa KKB melakukan aksi pembakaran tersebut. Pasalnya, aksi tersebut bisa berakibat fatal karena anak-anak di Beoga, yang kawasan pedalaman, tidak dapat mengenyam pendidikan dengan baik," katanya lagi.

Dia menambahkan di wilayah pegunungan yang menjadi masalah utama bukan biaya, tetapi tingkat kesulitan untuk memobilisasi bahan bangunan yang jauh lebih sulit karena semuanya harus diangkut menggunakan pesawat terbang. "Kami berharap aparat keamanan bisa segera menindak para pelaku pembunuhan dua orang guru dan juga pelaku pembakaran fasilitas sekolah di Beoga," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement