Ahad 11 Apr 2021 06:50 WIB

Pemkab Malang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa

21 kecamatan di Kabupaten Malang turut terdampak gempa.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Warga menyaksikan rumah yang rusak akibat gempa di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/4/2021). Gempa berkekuatan kurang lebih magnitudo (m) 6,7 yang terjadi di wilayah Kabupaten Malang tersebut menyebabkan sejumlah rumah warga rusak dan goncangan di sejumlah wilayah di Jawa Timur.
Foto: ANTARA/STR
Warga menyaksikan rumah yang rusak akibat gempa di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/4/2021). Gempa berkekuatan kurang lebih magnitudo (m) 6,7 yang terjadi di wilayah Kabupaten Malang tersebut menyebabkan sejumlah rumah warga rusak dan goncangan di sejumlah wilayah di Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang telah menetapkan status tanggap darurat bencana gempa bumi. Hal ini dilakukan setelah Malang Selatan diterpa gempa berkekuatan magnitudo 6,1, Sabtu (10/4) pukul 14.00 WIB.

Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Malang, Sadono menjelaskan, 21 kecamatan di Kabupaten Malang turut terdampak gempa yang berpusat di barat daya Malang. "Beberapa di antaranya di Gondanglegi, Sumberpucung, Gedangan, Turen, Dampit dan Poncokusumo. "Di Sumawe, Kalipare, Wagir, Wajak, Jabung, Bantur dan sebagainya," kata Sadono dalam pernyataan resminya, Sabtu (10/4) malam.

Gempa dilaporkan telah menyebabkan setidaknya lima orang meninggal dunia dan delapan orang mengalami luka-luka. Sebanyak 14 unit sekolah rusak, delapan unit faskes rusak dan enam unit fasilitas umum juga mengalami hal serupa. Kemudian 355 unit rumah rusak ringan, 80 rumah rusak sedang, 27 rumah rusak ringan dan 26 rumah ibadah rusak.

Menurut Sadono, saat ini BPBD sudah mengirimkan TRC untuk melakukan asesment dan berkoordinasi dengan lintas sektor. Lalu juga mendirikan posko tanggap darurat bencana. BPBD bersama TNI, Polri dan OPD terkait serta relawan telah diterjunkan ke lokasi untuk penanganan darurat bencana.

Di kesempatan ini, Sadono juga mengungkapkan sejumlah kebutuhan warga yang mendesak. Yakni, terpal dan makanan serta minuman untuk warga. Alat pembersih puing seperti sekrop atau cangkul dan gerobak dorong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement