Sabtu 10 Apr 2021 00:06 WIB

Pemerintah Upayakan Tingkatkan Suplai Vaksin untuk Lansia

Peningkatan suplai vaksin untuk lansia terutama di daerah-daerah tujuan mudik.

Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac kepada lansia di Balai Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (6/4/2021). Vaksinasi secara drive thru atau tanpa turun dari kendaraan tersebut guna mempermudah layanan sekaligus menghindari terjadinya kerumunan.
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac kepada lansia di Balai Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (6/4/2021). Vaksinasi secara drive thru atau tanpa turun dari kendaraan tersebut guna mempermudah layanan sekaligus menghindari terjadinya kerumunan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berupaya meningkatkan suplai vaksin Covid-19 untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi bagi warga lanjut usia (lansia). Terutama, di daerah-daerah tujuan mudik Lebaran 2021.

"Pemerintah terus berusaha meningkatkan supply (ketersediaan) vaksin melalui diplomasi yang baik maupun menyiapkan stok vaksin jangka panjang melalui pengadaan vaksin dalam negeri," kata Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dihubungi di Jakarta, Jumat (9/4).

Baca Juga

Ketersediaan vaksin itu penting untuk salah satunya menggenjot vaksinasi lansia di daerah-daerah tujuan mudik yang banyak populasi lansianya. Menurut Wiku, sebagai populasi yang paling rentan mengalami kematian akibat Covid-19, pemerintah sangat memperhatikan terselesaikannya vaksinasi pada populasi lansia.

Senada dengan Wiku, sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, pemerintah memprioritaskan vaksinasi Covid-19 pada warga lanjut usia atau lansia menjelang Lebaran 2021.

"Kami mempersiapkan khusus untuk Lebaran, karena Lebaran itu adalah saat dimana semua orang ingin bertemu orang tua, padahal itu yang sangat berbahaya dan bisa membuat fatal pada orang tua mereka," kata Budi dalam rapat kerja dengan DPR di Jakarta, Kamis (8/4).

Menkes mengatakan bahwa tingkat fatalitas Covid-19, yakni persentase jumlah orang yang meninggal dunia dari total orang yang dikonfirmasi terinfeksi virus corona di Indonesia sebesar 2,8 persen. Namun, tingkat fatalitas penyakit itu pada orang berusia lanjut cenderung lebih tinggi.

"Khusus untuk lansia empat kali lipat lebih rentan wafatnya dibandingkan dengan non-lansia. Dari 1,5 juta orang yang terkena, hanya 10 persen yang lansia. Tapi dari 41.000 yang wafat, 50 persennya lansia," kata Budi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement