Jumat 09 Apr 2021 09:36 WIB

Jawa Barat Awasi Jalur Tikus untuk Cegah Warga Mudik

Pemprov mengantisipasi warga yang nekat mudik menggunakan kendaraan pribadi.

Sejumlah pemudik menaiki bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) di terminal Bekasi, Jawa Barat. ilustrasi
Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
Sejumlah pemudik menaiki bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) di terminal Bekasi, Jawa Barat. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat berencana mengawasi secara ketat jalur-jalur kecil atau "jalur tikus" untuk mencegah warga mudik Lebaran. Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Hery Antasari mengatakan bahwa pemerintah provinsi mengantisipasi warga yang nekat mudik menggunakan kendaraan pribadi.

"Tadi masukan dari teman-teman Organda dan PO, jadi jangan sampai mengikuti aturan (larangan mudik) tapi ada angkutan atau kendaraan pribadi ilegal masuk lewat jalan tikus kemudian dibiarkan mudik. Itu jadi fokus kami," kata dia, dalam acara diskusi mengenai larangan mudik Lebaran 2021, Kamis (8/4).

Baca Juga

Dinas Perhubungan Jawa Barat juga berencana membuat sekat di titik-titik tertentu. Khususnya di batas antar-provinsi, guna mencegah warga mudik.

Petugas dari Dinas Perhubungan, Polri, TNI, dan Satuan Polisi Pamong Praja akan dikerahkan untuk melakukan penjagaan di 338 titik guna mencegah warga mudik. "Rencananya akan ada 338 titik di 27 kabupaten/kota di Jabar. Jadi itu dijaga oleh petugas gabungan, bukan hanya dari Dishub Jabar saja," kata Kepala Bidang Perhubungan Transportasi Darat Dinas Perhubungan Jawa Barat Iskandar.

Menurut data Pusat Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan, warga yang biasa mudik Lebaran di Indonesia sekitar 83 juta orang. Sebanyak 52 juta orang di antaranya ada di Pulau Jawa.

Di antara warga yang biasa mudik Lebaran di Pulau Jawa, menurut data tersebut, ada sekitar 10,3 juta orang yang berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Sekitar empat juta warga yang biasa mudik merupakan warga Jawa Barat dan jumlah warga yang biasa meninggalkan Jawa Barat untuk mudik sekitar 13 juta orang.

Berdasarkan data tersebut, diperkirakan ada 17 juta orang yang keluar masuk wilayah Jawa Barat pada masa mudik Lebaran. Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat bersama dengan Dinas Perhubungan tingkat kabupaten dan kota menyiapkan strategi untuk mengantisipasi sekitar 11 persen pemudik yang tetap berencana pulang kampung meski pandemi COVID-19 belum berakhir dan pemerintah melarang warga mudik Lebaran tahun ini.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement