REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Banyaknya jumlah penduduk berusia milenial menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Salah satu bentuk keseriusan itu, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispusipda) Jawa Barat, menyasar anak-anak milenial agar memiliki minat baca yang tinggi.
Menurut Kepala Dispusipda Jawa Barat Ahmad Hadadi, generasi muda Jawa Barat yang jumlahnya banyak ini memiliki kualitas dan daya saing yang bagus. Salah satunya dengan meningkatkan minat baca mereka agar memiliki pemahaman dan wawasan yang baik.
Bahkan, pihaknya ingin mengajak warga milenial agar memilih bacaan-bacaan yang positif agar tidak terpengaruh hal-hal negatif. "Kami ingin mendorong agar mereka punya bahan bacaan yang kontennya yang baik, yang positif. Yang bisa memberi wawasan, menambah keahlian," ujar Hadadi kepada wartawan di Bandung, Selasa (6/4).
Hal ini, membuat instansinya berupaya untuk menyiapkan Duta Baca Jawa Barat yang juga berasal dari generasi muda. Duta baca ini merupakan milenial yang memiliki minat membaca yang tinggi serta memiliki kekuatan untuk memengaruhi warga muda lainnya.
"Edukasi yang paling pas itu adalah oleh sesama teman, oleh seumuran mereka lagi," katanya.
Hadadi berharap, dengan adanya Duta Baca Jawa Barat ini, akan semakin banyak anak muda yang memiliki keinginan membaca yang tinggi. "Jadi duta baca ini dalam rangka menumbuhkan budaya baca di kalangan milenial. Saya berharap kawan-kawan duta baca ini bisa berperan signifikan dalam mengajak sesama anak muda lainnya untuk gemar membaca," katanya.
Selain itu, melalui duta baca inipun bisa mengampanyekan penggunaan telepon seluler yang bijak. Hal ini tidak terlepas dari masih banyaknya penggunaan internet yang tidak wajar termasuk di kalangan muda.
"Agar lebih bijak, yang memang akan bermanfaat untuk dirinya, keluarga, dan teman-temannya," katanya.
Nantinya, anak muda ini diberi kesempatan untuk menyelenggarakan program-program yang bertujuan meningkatkan minat baca masyarakat khususnya anak muda.
"Duta baca ini kami tugaskan agar mereka aktif membawa kawab-kawannya bikin program, ajukan ke kami. Sehingga usulan-usulan dari kawan-kawan ini bisa diafasilitasi anggarannya dari APBD," katanya.
Saat ditanya tentang proses pemilihan Duta Baca Jawa Barat, menurut Hadadi, sudah terpilih enam anak muda yang akan mengampanyekan membaca. "Mereka itu anak-anak berprestasi, yang punya pasion membaca, sudah senang membaca," katanya.
Awalnya, terdapat 248 peserta pemilihan Duta Baca Jawa Barat 2021. Mereka berasal dari 27 kabupaten/kota yang ada di Jawa Barat.
"Mereka utusan dari masing-masing kabupaten/kota, usianya antara 18-22," kata Hadadi seraya mengatakan pendaftaran telah dibuka pada 2-20 Maret kemarin.
"Tahapan finalnya kemarin di Bandung, tanggal 29-31 Maret," katanya.
Sebelum dinyatakan terpilih sebagai duta baca, kata dia, keenam anak muda ini mendapat pendidikan dan pelatihan tentang berbagai pengetahuan. "Terutama yang berbasis inklusi sosial, dan sudah dibekali kaitan dengan pembangunan Jawa Barat," katanya.