Selasa 06 Apr 2021 14:30 WIB

Hidroponik, Dapat Duit dari Bertani di Lahan Sempit

Hidroponik bertani di lahan sempit perkotaan yang bisa jadi tambahan penghasilan.

Petani hidroponik Slamet Riyanto (kedua kanan) bersama komunitas hidroponik berpose di di kebun sayur hidroponik.
Foto:

Pemerhati horti, Ani Andayani mengatakan bahwa tren pertanian urban apabila terus dikembangkan setidaknya dapat mencukupi kebutuhan pangan secara mandiri skala rumah tangga.

"Di tengah pandemi ini, sayur sehat akan membantu urusan keluarga," ujar Ani yang sempat menjabat Staf Ahli Menteri Pertanian bidang Infrastruktur Pertanian pada periode 2015 - 2018 itu.

Ia pun memanfaatkan rooftop atau bagian lantai atas rumah sebagai lahan bertanam untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga yang berkualitas. "Apabila dipahami secara benar mengerjakan hidroponik di rumah sendiri ibu-ibu pun bisa, ini merupakan cikal belakang ketahanan pangan rumah tangga," ujar Ani.

Lulusan S2 dan S3 Jepang bidang ilmu Plant Nutrition Specialist itu pun sudah memanen beberapa kali tanaman sayuran sejak September 2020, mulai dari sawi, tomat, cabai, hingga baby buncis. Ia mengaku, semua hasil panen dikonsumsi untuk keluarga sendiri, tetapi kalau berlebih dibagikan ke tetangga dan oleh-oleh bagi teman yang datang.

Pada dasarnya, nutrisi hidroponik merupakan zat-zat yang dibutuhkan oleh tanaman hidroponik agar dapat tumbuh dengan baik dengan menambahkan unsur hara.

Normalnya, unsur hara seperti nitrogen bisa didapat dari tanah. Namun karena media tanam tumbuhan hidroponik tidak menggunakan tanah, maka diperlukan nutrisi khusus.

"Saat ini tidak sulit mencari hara, itu membuat saya happy, hara yang dibutuhkan untuk hidroponik itu sudah available di dalam negeri," kata Ani yang kini bermukim di Yogyakarta.

Beberapa zat penting yang perlu dimiliki nutrisi hidroponik selain nitrogen adalah fosfat, kalium, kalsium, sulfur, hingga magnesium. Salah satu kemudahan dari berkebun hidroponik adalah segala parameter untuk budi daya tanaman lebih mudah dikelola dan dikendalikan.

"Kalau tanah harus dianalisis dulu tanahnya, kandungan hara yang tersedia apa saja kemudian memberikan kandungan sesuai dengan kebutuhan tanaman," kata dia menjelaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement