REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sebanyak 93 dari total 346 narapidana (napi) di Lembaga Permasyarakatan (Kelas) II B Tasikmalaya dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Para napi itu menjalani isolasi di dalam lapas.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, adanya puluhan napi yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Lapas Tasikmalaya harus menjadi perhatian khusus. Sebab, kasus seperti itu baru kali pertama terjadi di Kots Tasikmalaya.
Memang kasus lapas ini menjadin perhatian kita semua. Ini harus membutuhkan perhatisn khsusu. Karena cukup banyak yang terkonfirmasi positif. Total ada 93 orang yang terkonfirmasi Covid-19 "Kita bekerja sama dengan lapas. Mereka juga cukup baik dalam berkoorfinasi. Mereka sudah memisahkan antara yang positif, negatif, dan yang menuggu hasil," kata dia, Senin (5/4).
Menurut Uus, pihaknya telah melakukan tes usap (swab) secara massal 310 napi di Lapas Tasikmalaya pada 27 Maret 2021. Hasil tes kepada ratusan napi itu diketahui secara bertahap.
Pertama, hasil sampel swab dari 181 napi yang diperiksa diketahui pada 31 Maret. Sebanyak 47 orang dinyatakan positif Covid-19 dan 134 orang dinyatakan negatif.
Sementara hasil tes swab kedua diketahui pada 1 April. Dari 46 sampel swab, seluruhnya dinyatakan positif Covid-19. Terakhir, hasil swab untuk 81 napi diletahui dan seluruhnya dinyatakan negatif. Sedangkan sampel swab dari dua orang napi masih belum diketahui.
Saat ini, total terdapat 93 napi di Lapas Tasikmalaya yang dinyatakan terkonfirmasi posotif. Mereka semuanya menjalani isolasi di dalam lapas.
Uus mengatakan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Lapas Tasikmalaya dalam penamganan para napi yang positif Covid-19. Sebab, menurut dia, ruangan-ruangan di dalam lapas pada dasarnya tak disiapkan untuk isolasi pasien Covid-19. Namun, isolasi bagi para napi tak bisa dilakukan di luar lapas. "Di luar lapas belum siap menerima titipan yang membutuhkan penanganan khusus. Kemarin kita berbicara, akhirnya disiapkan di lapas. Jadi tidak keluar," kata dia.
Menurut dia, meski tak ideal, isolasi di dalam Lapas Tasikmalaya sudah memenuhi syarat. Pasalnya, di dalam lapas sudah disiapkan tim kesehatan. "Kita sudah survei ke sana, sudah cukup baik. Kita juga akan perkuat jika dibutuhkan tambahan tenaga, termasuk fasilitas lainnya," kata dia.
Uus menyebutkan, berdasarkan hasil penelusuran Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, awal muncul kasus di dalam lapas itu dibawa oleh seorang petugas. Menurut dia, pada 11 Februari terdapat satu orang petugas lapas yang mengeluhkan kehilangan indra penciuman. Setelah dilakukan tes swab, petugas itu terkonfirmasi positif Covid-19.
"Kita lanjutkan trecing, ternyata ada empat lagi petugas yang positif. Baru setelah itu ke warga binaan," kata Uus.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas II B Tasikmalaya, Davy Bartian mengatakan, awal mula munculnya kasus Covid-19 di tempatnya bermula dari adanya seorang napi yang mengeluhkan kehilangan fungsi indra penciumannya. Setelah dilakukan rapid test antigen, yang bersangkutan dinyatakan terkonfirmasi positif.