Ahad 04 Apr 2021 16:34 WIB

Puluhan Napi di Lapas Tasikmalaya Positif Covid-19

Napi terkonfirmasi positif itu dipisahkan dari penghuni lainnya dan diisolasi.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Puluhan narapidana (napi) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Tasikmalaya dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Para napi terkonfirmasi positif itu telah dipisahkan dengan penghuni lainnya dan diisolasi di dalam lapas.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan, berdasarkan data sementara, terdapat 93 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di dalam lapas. Namun, kemungkinan besar data itu masih akan bertambah.

Baca Juga

"Positif 93 orang, sudah dipisahkan. Karantina mandiri di lapas," kata dia kepada Republika, Ahad (4/4).

Ia menjelaskan, 93 orang itu dinyatakan terkonfirmasi positif setelah tim surveilans melakukan pengetesan kepada lebih dari 100 orang napi di dalam lapas. Setelah itu, tim surveilans kembali melakukan pengetesan kepada napi lainnya. 

Namun, hasil pengetesan kedua masih belum diketahui. "Yang saya khawatirkan, kalau sampai banyak yang kena akan terjadi kegelisahan dari semua pihak," ujar Uus.

Ia belum bisa memastikan penyebab penularan di dalam lapas itu. Namun, kemungkinan besar penularan terjadi dari orang yang berasal dari luar lapas. Sebab, pada dasarnya para napi selalu berada di dalam lapas.

Hingga saat ini, Dinas Kesehatan masih terus menelusuri awal mula terpaparnya puluhan napi di dalam Lapas Tasikmalaya. "Kemungkinan bisa dari pengunjung, petugas, dan lainnya. Itu butuh waktu untuk menelusurinya. Apalagi penghuni di lapas itu juga kan dari berbagai macam daerah, bukan dari Tasik saja," kata Uus.

Kepala Lapas (Kalapas) Kelas II B Tasikmalaya Davi Bartian mengaku telah dilakukan uji usap kepada seluruh napi di tempatnya. Namun, ia masih belum menerima laporan hasil pemeriksaan dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya. 

"Yang diperiksa swab di lapas ada lebih dari 320-an pada Selasa kemarin. Hasilnya belum ada sama sekali, kita masih tunggu. Mudah-mudahan tidak ada yang heboh," kata dia ketika dikonfirmasi Republika. 

Republika juga mengonfirmasi data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya kepada Kalapas. Namun, Davi mengatakan belum menerima laporan resmi. Ia mengaku akan segera memberi kabar jika sudah ada laporan dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.

Ia mengungkapkan, awalnya memang terdapat seorang napi yang mengeluh kehilangan fungsi indra penciumannya. Petugas kemudian melakukan tes swab kepada yang bersangkutan. Namun, hasil tes swab napi tersebut dinyatakan negatif. 

Davi mengaku tak mau ambil risiko. Karenanya, ia langsung menginstruksikan agar seluruh napi di dalam Lapas Tasikmalaya menjalani tes swab. 

"Total ada 346 warga binaan di sini. Semua sudah diswab," ujar dia.

Kendati belum belum menerima hasil pemeriksaan, Davi mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan tempat isolasi jika terdapat napi yang positif. Para napi yang positif Covid-19 akan dipisahkan dengan penghuni lainnya. Isolasi akan dilakukan di dalam lapas, sehingga petugas dapat tetap melakukan pemantauan.

Ia mengaku juga tak bisa memastikan penyebab awal masuknya Covid-19 ke lingkungan laps. Namun, penularan bisa saja terjadi dari barang titipan, sebab virus corona juga menempel di barang-baran. "Atau mungkin juga dari pegawai," kata dia.

Sementara itu, kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya masih terus mengalami peningkatan. Pada Ahad, terdapat 112 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19. 

Hingga saat ini, total kasus positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya berjumlah 5.446 orang. Sebanyak 4.856 orang telah dinyatakan sembuh, 502 orang masih menjalani isolasi, dan 88 orang meninggal dunia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement