Sabtu 03 Apr 2021 16:44 WIB

Pertamina Pastikan BBM, LPG, dan Avtur Aman 20 Hari ke Depan

Saat ini, konsumsi BBM di wilayah Jawa Bagian Barat masih di bawah kondisi normal.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
 Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan
Foto: Foto: Humas Pertamina RU VI Balongan
Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- PT Pertamina (Persero) melalui Pemasaran Regional Jawa Bagian Barat, memastikan operasional pemenuhan kebutuhan energi masyarakat serta stok BBM, LPG, dan avtur untuk wilayah Jawa Bagian Barat, tetap aman. Saat ini rata-rata ketahanan stok BBM di Fuel Terminal di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten, masih mencapai lebih 20 hari.  

“Stok BBM di terminal bahan bakar minyak kami pastikan aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," ujar Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan dalam keterangan persnya yang diterima Republika, Jumat (2/4) malam.

 

photo
Sebuah gambar yang diambil dengan drone menunjukkan asap tebal mengepul saat kebakaran di kilang minyak Balongan milik negara di Balongan, Indramayu, Indonesia, 29 Maret 2021. - (EPA-EFE/STR)

 

 

Pertamina juga telah menyiapkan strategi penyaluran apabila sewaktu-waktu diperlukan tambahan pasokan. Eko menjelaskan, sebagian besar pasokan BBM dan LPG di wilayah Jawa Bagian Barat disalurkan dari kilang atau Refinery Unit (RU) VI Balongan dan Refinery Unit (RU) IV Cilacap. 

"Penyaluran itu melalui dua Integrated Terminal (Terminal BBM & LPG), lima Fuel Terminal dan dua LPG Terminal," ujarnya. 

Untuk sebaran terminal BBM dan LPG di wilayah DKI Jakarta, berada di Integrated Terminal Jakarta Grup. Sedangkan untuk di wilayah Banten, berada di Fuel Terminal Tanjung Gerem dan LPG Terminal Tanjung Sekong. 

Sementara itu, untuk wilayah Jawa Barat, berada di Fuel Terminal Ujung Berung, Fuel Terminal Cikampek, Fuel Terminal Padalarang, Fuel Terminal Tasikmalaya, Integrated Terminal Balongan, dan Fasilitas LPG Cirebon.

Terkait avtur, Eko menjelaskan, Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Soekarno Hatta saat ini di suplai dari RU II Dumai dan RU IV Cilacap. 

Sedangkan suplai avtur untuk DPPU lainnya di wilayah Jawa Bagian Barat, seperti DPPU Halim Perdanakusuma, DPPU Pondok Cabe, DPPU Kertajati Majalengka dan DPPU Husein Satranegara, disuplai dari Soekarno Hatta.

"Kami juga sangat prihatin dengan kejadian di Refinery Unit VI Balongan. Namun pasokan BBM dan LPG di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta serta Banten kami pastikan aman dan terdistribusi lancar hingga hari ini," tegas Eko.

Eko mengatakan, saat ini, konsumsi BBM di wilayah Jawa Bagian Barat masih di bawah kondisi normal sebagai dampak PSBB dan WFH. Pada Maret 2021, konsumsi produk Gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) turun sebesar 12 persen dan Gasoil (Dexlite dan Pertamina Dex) terkoreksi 10 persen. 

Sebaliknya dengan LPG, produk Elpiji 3 kg naik sebesar satu persen dan Bright Gas 5,5 kg dan 12 kg naik 29 persen. Kenaikan itu dikarenakan mayoritas penduduk masih menjalankan aktifitas WFH.

"Kami juga menghimbau masyarakat mampu untuk menggunakan LPG non subsidi seperti Bright Gas 5,5 kg, Bright Gas 12 kg, dan Elpiji 12 kg. Sehingga penggunaaan LPG 3 kg benar-benar tepat sasaran," tandas Eko. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement