REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Sebuah truk bermuatan batu bata mengalami kecelakaan tunggal di Kampung Harendong, Desa Sindagalih, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jumat (2/4) sore. Truk tersebut menabrak bangunan madrasah. Akibat kejadian itu, sopir truk dan satu anak yang sedang berada di dalam bangunan meninggal dunia.
Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat (Kassubag Humas) Polres Garut, Ipda Muslih Hidayat mengatakan, kecelakaan itu bermula ketika truk bernomor polisi Z 8229 DW yang dikemudikan sopir atas nama Suhanda melintas wilayah itu. Ketika melintasi jalan lurus dan menurun, diduga truk gagal mengerem.
"Truk menabrak Yayasan Nurul Barokah. Akibat dari kejadian tersebut dua orang meninggal dunia, dan orang mengalami luka-luka, serta kendaraan dan bangunan rusak," kata Muslih saat dikonfirmasi Republika.co.id, Jumat malam.
Dua orang yang meninggal yaitu sopir truk dan seorang anak yang berada di dalam bangunan berinisial DH (12). Sementara seorang anak berinisial A (11) mengalami luka berat. Sedangkan delapan orang masing-masing berinisial F (12), AL (11), AP (57), SD (12), NV (12), DM (12), SP (11), dan DP (11), mengalami luka ringan. "Diperkirakan, kerugian materil mencapai Rp 20 juta," kata Muslih.
Ia menjelaskan, aparat kepolisian telah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menolong para korban. Polisi juga telah mendata saksi-saksi serta mencari informasi lainnya. "BB sudah dievakuasi dan diamankan," kata dia.