Kamis 01 Apr 2021 19:51 WIB

Mahasiswa STMIK Nusa Mandiri Ciptakan Aplikasi Nyuci

Aplikasi Nyuci membantu pengelolaan dan pencatatan keuangan pada bisnis laundry

Mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri Program Studi (prodi) Sistem Informasi (SI) bernama Iwan Styobudi berhasil membangun startup berupa aplikasi kasir laundry.
Foto: BSI
Mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri Program Studi (prodi) Sistem Informasi (SI) bernama Iwan Styobudi berhasil membangun startup berupa aplikasi kasir laundry.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri Program Studi (prodi) Sistem Informasi (SI) bernama Iwan Styobudi berhasil membangun startup berupa aplikasi kasir laundry. Aplikasi ini sudah diluncurkan sejak Agustus 2020 lalu.

Iwan menceritakan awal mula pembuatan startup yang diberi nama Nyuci ini, terinspirasi dari temannya yang memiliki bisnis laundry, dalam pengelolaan dan pencatatan keuangan pada bisnis laundry tersebut masih dilakukan secara manual sehingga kurang efektif dan efisien.

Baca Juga

“Dari permasalahan ini maka saya memberikan solusi bagi pemilik bisnis UMKM laundry melalui aplikasi Nyuci yang saya ciptakan. Melalui aplikasi tersebut bisnis UMKM laundry dapat mengirim nota digital melalui aplikasi WhatsApp, email dan printer thermal ke pelanggannya sehingga dapat melakukan pencatatan secara digital dan laporan secara automatis,” paparnya dalam rilis yang diterima, Selasa (30/3).

Lanjutnya, meskipun aplikasi Nyuci ini terhitung baru, namun pengguna aplikasi ini tak kalah dari aplikasi serupa bahkan aplikasi ini juga memiliki beberapa kelebihan dibanding aplikasi lain yakni mudah digunakan.

“Aplikasi ini juga saya gratiskan untuk 10 transaksi pertama dalam sehari karena menurut survei yang saya lakukan, bisnis UMKM laundry kecil dalam sehari hanya memperoleh pelanggan kurang dari 10 sehingga saya ingin membantu bisnis UMKM laundry. Selain itu untuk biaya berlangganan juga relatif terjangkau,” katanya.

Iwan juga menerangkan bahwa target pasar yang menggunakan aplikasi ini ialah laundry kiloan, laundry rumahan hingga laundry sepatu dan helm. Ia mengaku awalnya hanya iseng-iseng membuat aplikasi ini, namun siapa sangka diwaktu kurang dari tujuh bulan ia sudah memiliki pelanggan dari beberapa kota bahkan yang terjauh hingga Kota Manokwari.

Melihat banyaknya antusias pengguna aplikasinya, maka ia berniat untuk mengembangkan aplikasinya serta menambah server. Tak hanya itu, ia juga memberikan tagline sebagai ciri dari aplikasi kasir laundry yang ia miliki dengan tagline #BebasNotaManual.

Sementara itu, Siti Nurlaela selaku ketua Nusa Mandiri Startup Center (NSC) mengatakan startup yang dibuat oleh Iwan ini diharapkan dapat memotivasi rekan-rekan mahasiswa STMIK Nusa Mandiri lainnya. “Agar terus semangat berkarya dan mengembangkan potensi mereka sesuai bakat dan minat masing-masing. Bahkan besar harapan kami segenap tim Nusa Mandiri Startup Center (NSC) agar semakin banyak lulusan STMIK Nusa Mandiri yang mewarnai dunia bisnis Startup Indonesia dengan ide kreatifnya masing-masing,” ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement