Rabu 31 Mar 2021 00:45 WIB

 Kala Prajurit Perbatasan Berperan jadi Guru

Kepedulian peningkatan mutu pendidikan merupakan tanggung jawab semua elemen.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus Yulianto
 Cerdaskan anak bangsa prajurit pengamanan perbatasan menjadi guru.
Foto: dok.Penkostrad
Cerdaskan anak bangsa prajurit pengamanan perbatasan menjadi guru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 742/SWY memberikan pelajaran tambahan bagi anak-anak sekolah dasar (SD) di Dusun Fatubesi, Desa Baudauk, Kecamatan Lasiolat, Kabupaten Belu, NTT. Itu mereka lakukan dalam rangka menjaga dan meningkatkan kualitas belajar anak-anak di perbatasan, terutama di tengah pandemi Covid-19.

"Ini merupakan salah satu wujud kepedulian kita untuk menjaga dan meningkatkan kualitas belajar anak-anak di sini,” ujar Dansatgas Pamtas RI-RDTL Yonif 742/SWY Mayor Inf Bayu Sigit Dwi Untoro, dalam keterangan tertulisnya di Atambua Barat, NTT, Selasa (30/3).

Pelajaran tambahan yang diberikan berupa materi pengetahuan umum dan wawasan kebangsaan. Dansatgas berhatap, upaya tersebut dapat menjadikan pengetahuan tambahan yang mendukung saat mengikuti proses belajar mengajar di sekolah.

“Terlebih di tengah pandemi saat ini, di mana proses belajar mengajar di sekolah waktunya terbatas,” ujar dia.

Lebih lanjut dia menyampaikan, kepedulian terhadap peningkatan mutu pendidikan merupakan tanggung jawab semua elemen masyarakat. Itu perlu dipahami bersama dalam rangka menyiapkan dan menciptakan generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing tinggi pada masanya nanti.

“Bukan saja pemerintah, ini menjadi tanggung jawab kita bersama, terutama orang tua untuk lebih memberikan perhatian dan pengawasan saat belajar di rumah, sehingga mereka tumbuh menjadi generasi penerus yang berkualitas,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement