REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang juga ketua umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang kembali mengeluarkan pernyataannya. Ia menyebut, tak pernah mengemis untuk mendapatkan pangkat dan jabatan.
"Saya tidak pernah mengemis untuk mendapat pangkat dan jabatan. Apalagi, menggadaikan yang selama ini saya perjuangkan, saya konsisten," ujar Moeldoko lewat keterangan videonya, Selasa (30/3).
Moeldoko yakin prajurit TNI tidak akan mudah diprovokasi, karena selama memimpin ia selalu menanamkan kebajikan. Juga kesejahteraan, profesionalisme, dan tidak pernah membuat prajurit merintih.
"Pilihan saya ini adalah hak politik saya sebagai seorang sipil. Ketika saya bertugas di militer, tugas saya mengawal stabilitas dan juga demokrasi," ujar Moeldoko.
Ketika bertugas sebagai panglima TNI, ia menyebut tugas besarnya adalah menjaga stabilitas dan mengawal jalannya demokrasi. TNI, kata Moeldoko, bermain di ruang sempit, tetapi dengan seni kepemimpinan yang bisa dihadapinya.
"Saat ini, saya sebagai sipil, saya tetap konsisten dengan tugas tersebut. Yaitu tugas menjaga demokrasi yang telah melekat di hati saya," ujar Moeldoko.
Ia kemudian menyinggung orang-orang yang berpolitik dengan cara-cara mencari perhatian dan membonceng kanan-kiri. Juga mengorbankan jiwa nasionalisme dan Pancasila.
"Saya rela mempertaruhkan leher saya untuk terus menegakkan Pancasila dan berkibarnya Merah Putih. Tetapi, jika ada yang berusaha merusak ke-Indonesiaan kita, saya akan berdiri memimpin untuk meruntuhkannya," ujar Moeldoko.