REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mendorong para guru untuk terus menggaungkan habituasi dan pembiasaan nilai-nilai Pancasila terhadap murid-muridnya di sekolah. Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Romo Antonius Benny Susetyo menekankan agar guru tidak bosan mengaktualisasikan Pendidikan Ideologi Negara tersebut di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
"Perlu adanya perubahan paradigma pendidikan karakter dengan memasukkan nilai-nilai Pancasila yang lebih menitik beratkan pada praktek dan tidak hanya terpaku pada hapalan," kata Romo Benny dalam keterangan pers yang diterima Republika, beberapa waktu lalu.
Benny juga mendukung desakan guru kepada pemerintah supaya Pendidikan Pancasila dijadikan pelajaran wajib di Sekolah. "Pancasila adalah tentang rasa, rasa mencintai Tuhan akan berujung pada mencintai sesama manusia dan mencintai sesama manusia berarti bersatu walau berbeda, bijaksana dan adil," ujar Benny.
Benny menyoroti generasi milenial saat ini memiliki kekhawatiran terhadap intoleransi, sehingga menurutnya mereka ingin Pendidikan Pancasila masuk dalam kurikulum pendidikan. "Rata-rata generasi milenial saat ini merindukan Pancasila, hal ini disebabkan oleh kekhawatiran tingkat intoleransi dan kekerasan akibat isu identitas," ucap Benny.
Benny mengajak kerja sama antarlembaga, kementerian, organisasi kemasyarakatan guna menguatkan nilai Pancasila. "Perlu ada upaya kerjasama dalam usaha untuk pembumian kembali nilai Pancasila sehingga benar-benar dipratekkan," harap Benny.