Jumat 26 Mar 2021 18:06 WIB

Petani Milenial Sukabumi Siap Kembangkan Peternakan Puyuh

Sebanyak 2.204 petani muda mengikuti peluncuran program Petani Milenial Juara

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berbincang santai dengan petani muda saat kick-off program Petani Milenial tahan satu di Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (26/3). Untuk tahap satu, sebanyak 5.000 petani milenial dari 8.600 orang yang mendaftar akan menggarap pertanian di lahan yang telah disediakan Pemprov Jabar dengan hasil panen dipastikan akan dibeli oleh offtaker Agrojabar (Perseroda).
Foto: Humas Pemprov Jawa Barat
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berbincang santai dengan petani muda saat kick-off program Petani Milenial tahan satu di Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (26/3). Untuk tahap satu, sebanyak 5.000 petani milenial dari 8.600 orang yang mendaftar akan menggarap pertanian di lahan yang telah disediakan Pemprov Jabar dengan hasil panen dipastikan akan dibeli oleh offtaker Agrojabar (Perseroda).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 2.204 petani muda mengikuti peluncuran program Petani Milenial Juara secara daring dan luring, Jumat (26/3). Lokasi peluncuran dilaksanakan di tengah lahan pertanian Desa Suntenjaya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, dihadiri Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Ribuan petani milenial itu nantinya akan memilih jenis pertanian yang diminatinya. Termasuk bidang perikanan dan peternakan. Misalnya saja salah satu petani milenial yang lolos dalam program ini,  Brainy Brilliant, yang tertarik untuk beternak burung puyuh.

Baca Juga

"Saya ingin mengembangkan peternakan puyuh, sebab sudah hapal dengan peternakan burung puyuh ini," ujar Brainy ditemui di sela peluncuran.

Brainy mengatakan, sudah beberapa tahun ini bersama rekan-rekannya dalam sebuah kelompok tani di Desa Cikembar Kabupaten Sukabumi, membudidayakan burung puyuh. Sebanyak 2.000 ekor burung puyuh kini berhasil diternakkan.

Dari peternakan burung puyuh itu, kata Brainy,  bisa mendapatkan penghasilan kotor Rp 300 ribu rupiah per hari, hanya dari jualan telur puyuh saja.

Brainy pun berkeinginan untuk mengembangkan peternakan puyuh lebih luas lagi. Namun karena keterbatasan modal pribadi dan anggota dari kelompok tani, rencana itu masih belum dimulai.

Untunglah, menurut Brainy, ia mendapatkan informasi dari grup WhatsApp tentang program Petani Milenial Juara dari Pemda Provinsi Jawa Barat. "Saya tertarik lalu membuka website dan baca-baca. Ternyata sangat sesuai dengan passion saya. Saya kan sudah jalan dengan peternakan puyuh, jadinya langsung daftar," kata anak muda berusia 22 tahun ini.

Brainy kemudian mendaftarkan diri dengan mengisi google form yang disediakan. Kemudian mengikuti seleksi hingga pada tahap wawancara. "Saat wawancara saya jawab santai saja, yang saya tahu saja, kebetulan kan memang sudah terjun di peternakan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement