REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Awak media dari berbagai media seperti media cetak, online, dan elektronik di Kota Bandung menjalani vaksinasi Covid-19 yang diselenggarakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung di Taman Sejarah, Jumat (26/3). Total awak media yang terdaftar mengikuti vaksinasi mencapai 316 orang.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, dr Rosye Arosdiani, mengatakan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 terhadap awak media merupakan bagian dari program vaksinasi tahap dua. Pada tahap kedua, vaksinasi dilakukan kepada petugas publik, lansia dan salah satunya media massa.
"Hari ini pelaksanaan vaksinasi untuk media jumlah total 316 yang masuk ini merupakan bagian dari tahapan kedua pelayanan ke publik," ujarnya ditemui disela-sela vaksinasi Covid-19, Jumat (26/3).
Baca juga : In Picture: 300 Pekerja Media di Bandung Disuntik Vaksin Covid-19
Ia menuturkan, vaksinasi Covid-19 dilakukan dalam beberapa tahapan seperti screening atau pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu. Pihaknya sejauh ini belum mendapatkan laporan tentang peserta vaksinasi yang ditunda dengan alasan kesehatan.
Rosye menambahkan, pihaknya saat ini telah menerima dosis vaksin Covid-19 sebanyak 108 ribu untuk 54 ribu calon penerima vaksin dari kalangan guru dan dosen. Pihaknya akan menggenjot vaksinasi untuk guru dan dosen jelang pembelajaran tatap muka yang direncanakan akan dimulai pada Juli.
Baca juga : Perintah Jenderal Andika, Purnawirawan TNI AD Divaksin Covid
"Alhamdulillah kita sudah bertambah datang vaksin prioritas guru dosen karena mereka akan pembelajaran," ujarnya. Sebelumnya, sebanyak 118 dosis vaksin diperuntukan untuk lansia dan 9.900 dosis vaksin untuk pelayan publik.
Ia mengatakan, vaksinasi terhadap petugas publik dilakukan secara bertahap dan dilaksanakan sesuai ketersediaan vaksin. Diharapkan pada bulan Juni pekan kedua mendatang akan selesai. "Juni minggu kedua pemberi pelayanan publik bergerak ke tahapan berikutnya masyarakat," katanya.
Salah seorang jurnalis, Satira Yudatama, mengungkapkan proses mengikuti vaksinasi Covid-19 di Taman Sejarah berjalan dengan lancar. Adapun antrean yang cukup panjang menurutnya merupakan hal wajar karena jumlah penerima suntik vaksin yang relatif banyak.
"Menurutku lancar, walaupun antri emang prosesnya seperti itu, was-was karena vaksin penyakit baru bukan karena proses penyuntikannya," ujarnya.
Ia mengaku mulai merasakan pegal dibagian yang disuntik. Kondisi tersebut memang sering terjadi sebelumnya tiap dirinya disuntik. "Harapannya bagian dari upaya ikhtiar, mudah-mudahan ikhtiar lancar, sehat dan tidak ada dampak," katanya.