Rabu 24 Mar 2021 23:10 WIB

BSSN-Cloud Computing Luncurkan Digital Citizenship Indonesia

Portal pembelajaran itu juga didukung Mafindo dan Drone Emprit.

Suasana webinar bertajuk Ruang Siber Yang Aman dan Nyaman di Era Industri 4.0, Selasa  (23/3).
Foto: Dok Cloud Computing Indonesia
Suasana webinar bertajuk Ruang Siber Yang Aman dan Nyaman di Era Industri 4.0, Selasa (23/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Cloud Computing Indonesia, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) dan Drone Emprit meluncurkan portal pembelajaran Digital Citizenship Indonesia yang beralamatkan di https://digitalcitizenship.id.

Peluncuran ini dilakukan secara daring oleh Dra  Rr  Retno Artinah S  selaku direktur Proteksi Ekonomi Digital Badan Siber dan Sandi Negara, dalam kegiatan webinar bertajuk  "Ruang Siber Yang Aman dan Nyaman di Era Industri 4.0" yang berlangsung pada Selasa  (23/3).

Digital Citizenship Indonesia adalah inisiatif bersama untuk meningkatkan literasi terkait keamanan siber dan etika di ruang siber. Inisiator awal dari portal pembelajaran ini akan menyusun kerangka bersama untuk menyusun kurikulum dan kegiatan yang ada. Platform Digital Citizenship Indonesia ini juga didukung oleh Acara Seru, CyberHub Indonesia dan Asosiasi Cloud Computing Indonesia.

Peluncuran platform pembelajaran ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan bersama terkait literasi keamanan siber dan juga etika di ruang siber. Risiko kejahatan siber atau yang dikenal dengan istilah cybercrime menjadi pengetahuan yang penting untuk diketahui oleh masyarakat.

Selain kejahatan siber, etika di ruang siber perlu menjadi perhatian khusus. Menurut survei yang dilakukan oleh Microsoft pada bulan April – Mei 2020 dan dipublikasikan pada bulan Februari 2021, Indonesia menempati posisi paling buncit atau paling buruk  pada Digital Civility Index (DCI) Report di regional Asia Pasifik. 

 Anton Setiyawan selaku Juru Bicara dari Badan Siber dan Sandi Negara berharap platform Digital Citizenship Indonesia ini bisa memberikan kontribusi yang signifikan bagi Indonesia, “Mudah-mudahan dengan platform ini kita bisa maksimalkan dan kita bisa memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan dan kesejahteraan bangsa ini,” ujarnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

 Harry Sufehmi, founder Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) menyampaikan Digital Citizenship Indonesia adalah peluang yang sangat bagus untuk bergotong-royong bersama membuat panduan bagi banyak orang mengenai etika digital.  “Secara komprehensif etika digital saya belum tahu ada, dan saya rasa ini peluang yang sangat bagus untuk kita garap bersama-sama sehingga bisa menjadi panduan bagi banyak orang,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan,  “Dengan kita menjadi digital citizenship yang baik, kita tidak hanya membuat dunia siber menjadi lebih nyaman dan aman tapi juga akan memungkinkan kita untuk bisa memanfaatkan dan sukses di dunia yang baru ini.”

Ismail Fahmi, selaku founder Drone Emprit menyampaikan pentingnya pembelajaran digital citizenship untuk masyarakat Indonesia. Menurutnya,  ini adalah jadi kewajiban bersama.  “Mudah-mudahan kita bisa berkolaborasi bersama di digitalcitizenship.id, dan kita ramai-ramai gunakan itu, sebagai suatu kontribusi kita bersama,” ujarnya.

photo
Digital Citizenship Indonesia  (Foto: Dok Cloud Computing Indonesia)

Alex Budiyanto dari Cloud Computing Indonesia menyampaikan bahwa Digital Citizenship Indonesia baru inisiasi awal, diperlukan kolaborasi banyak pihak untuk bergotong-royong bersama berkontribusi untuk memperbaiki literasi keamanan siber dan juga etika di ruang siber. Untuk itu Alex mengajak sebanyak mungkin pihak untuk mendukung dan turut berkolaborasi dalam pengembangan materi pembelajaran Digital Citizenship Indonesia ini.

 “Digital Citizenship Indonesia ini masih sangat awal, butuh bantuan dan juga semangat gotong royong bersama untuk menyusun materi pembelajarannya baik untuk anak-anak sampai orang dewasa.  Untuk itu bagi yang tertarik membantu dan ingin berkontribusi untuk bisa mengirimkan email ke [email protected],”, tutupnya.

Rencana materi pembelajaran Digital Citizenship Indonesia ini akan mulai diperuntukan untuk anak-anak dari playgroup, SD, SMP, SMA, perguruan tinggi,  orang dewasa dan juga orang tua yang sudah mempunyai anak. Diharapkan dengan inisiatif bersama ini maka dalam jangka panjang bisa tercipta ruang siber yang aman dan nyaman di era Industri 4.0.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement