REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dirjen Potensi Pertahana (Pothan) Kementerian Pertahanan RI, Mayjen TNI Dadang Hendrayudha, memberikan sosialisai Komponen Cadangan (Komcad). Komcad bertujuan untuk memperkuat TNI dalam menjaga pertahanan negara. Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Silihwangi Makodam III Siliwangi Jalan Aceh No 69 Kota Bandung, Selasa (23/3).
Dalam siaran pers Penerangan Kodam Siliwangi, Dirjen Potensi mengatakan, program Komcad merupakan upaya dalam memperkuat kekuatan TNI dalam menjaga pertahanan NKRI. "Dengan adanya pembentukan Komponen Cadangan, bisa menjaga NKRI yang besar, sehingga tidak diobok-obok oleh negara lain," ujar dia.
Dikatakan Dadang, keberadaan Komcad tertuang dalam UU No 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional (PSDN) dan Peraturan Pemerintah (PP) No 3 Tahun 2021 sebagai Peraturan Pelaksanaannya. "Komponen cadangan bukan wajib militer, tapi bersifat sukarela. Membangun Komcad untuk memperkuat TNI dan Polri dalam mempertahankan Negara," tutur dia.
Menurut Dadang, Indonesia memiliki jumlah penduduk hampir 300 juta dan jumlah tentara aktif sekitar 438 ribu. Namun demikian, Indonesia tidak memiliki Komcad seperti negara lain.
"Dalam program Komcad masyarakat diperbolehkan mendaftar melalui Koramil setempat. Komponen Cadangan akan dikelompokkan menjadi Komcad Matra Darat, Matra Laut, dan Matra Udara," kata dia.
Sementara itu Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto mengatakan, Komcad terbuka untuk warga negara Indonesia berusia 18 sampai 35 tahun yang ingin secara sukarela menjadi komponen cadangan. "Dalam pelaksanaannya, setidaknya ada empat tahapan dalam proses pembentukan Komcad yaitu pendaftaran, seleksi, pelatihan dasar ke militeran, dan penetapan," tutur dia.