Rabu 24 Mar 2021 10:09 WIB

Jalan Baru Erdogan Melawan Ideologi Ekonomi Ortodoks

Erdogan membuang mentah-mentah resep ekonomi kaum moneter liberal

Infografis Erdogan Jadi Person of the Year
Foto:

Pergerakan suku bunga dan inflasi berbanding terbalik. Jika inflasi tinggi maka suku bunga harus rendah. Erdogan percaya pada pendekatan yang tidak ortodoks terhadap kebijakan moneter berdasarkan menjaga suku bunga rendah untuk menghindari inflasi. 

Dalam rumus moneter yang umum dipakai saat ini, bank sentral akan mengerem peredaran uang akibat inflasi tinggi dengan menaikkan suku bunga. Asumsinya, dengan suku bunga tinggi maka publik pemilik uang akan memasukkan uang ke bank dan lembaga keuangan lainnya.

Namun ini tidak berlaku bagi Erdogan. Ia juga menolak menjadikan bank sentral independen sehingga bisa melakukan operasi pasar sekehendak hati para pejabat bank sentral. 

Erdogan di sini menunjukkan kelasnya sebagai pemimpin yang menolak pendekatan ortodoksi ekonomi dan moneter yang berbasis ideologi neoklasik. Bagi Erdogan, ekonomi dan moneter bukan cuma soal pilihan rasional, keseimbangan, dan mekanisme pasar.

Tapi lebih dari itu. Erdogan memang tidak menunjukkan pilihan ideologi ekonominya secara jelas. Namun dia, dalam kasus kebijakan bank sentral, memperlihatkan dirinya sebagai presiden pro rakyat dan tidak bersedia menjalankan konsep moneter dengan resep salah.

Sahap Kavcioglu, kepala bank sentral yang baru diangkat, mempertahankan pendekatan serupa. Dia adalah anggota parlemen di AKP dari 2015 hingga 2018, dan menulis kolom untuk koran pro-pemerintah Yeni Safak.

Sahap sudah menegaskan rencana penurunan inflasi dan suku bunga. Turki ingin inflasi berada di angka 10 persen tahun ini dan 5 persen pada 2023. 

Dalam kolom surat kabar bulan lalu, ia mengatakan bertentangan dengan ortodoksi moneter, bahwa suku bunga yang tinggi secara tidak langsung menyebabkan peningkatan inflasi.

Apakah jalan baru Erdogan ini lebih ampuh melawan penyakit ekonomi yang disebutnya sebagai segitiga setan dibanding jalan kaum moneter ortodoks? Kita lihat saja.

 

sumber : Reuters/Anadolu/CNN
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement