Senin 22 Mar 2021 19:37 WIB

Saat Erdogan dan Turki Melawan Mekanisme Pasar Bebas

Turki menegaskan tidak ada tempat bagi sistem ekonomi dengan mekanisme pasar

Rep: Anadolu/Elba Damhuri/ Red: Elba Damhuri
Mata uang Turki, lira (ilustrasi)

Reformasi Ekonomi Turki

Turki pada Jumat (12/3) mengumumkan rincian paket reformasi ekonomi barunya seperti yang dijanjikan oleh presiden negara itu pada November lalu.

Reformasi ini bertujuan meningkatkan investasi, produksi, lapangan kerja, dan ekspor

Target pertama Turki adalah menetapkan struktur keuangan publik yang lebih kuat untuk berjaga-jaga terhadap risiko, dengan mendisiplinkan fiskal sebagai prioritas utama.

"Paket itu bertujuan untuk menumbuhkan ekonomi Turki atas dasar investasi, produksi, pekerjaan, dan ekspor," kata Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Pertemuan Pengantar Reformasi Ekonomi di Pusat Kongres Halic di Istanbul.

Ketiga sektor yang direformasi itu adalah sektor keuangan publik, pajak, dan industri perbankan.

Sektor keuangan publik yang lebih kuat

Pangsa devisa dalam total saham utang negara akan dipotong untuk mengurangi sensitivitasnya terhadap guncangan eksternal, kata Erdogan.

Dia menyoroti bahwa penghematan dalam administrasi publik akan diperluas seperti membatasi sewa kendaraan dan biaya perhotelan.

"Selain pemerintah pusat, kami juga bertujuan untuk menciptakan perspektif hemat di pemerintah daerah."

Memperhatikan pemerintah mengetahui kesulitan yang dihadapi pemilik usaha kecil selama pandemi, Erdogan mengatakan paket reformasi juga mencakup pembebasan pajak bagi pedagang berpenghasilan rendah.

"Kami akan membebaskan sekitar 850.000 pedagang yang tunduk pada aturan perpajakan usaha kecil, seperti penata rambut, tukang ledeng, tukang kelontong, tukang kayu, pembuat bubut, operator kedai teh, penjahit, dan tukang reparasi, dari pajak penghasilan, dan kami akan menghapus kewajiban pajak mereka," kata dia.

Meringankan pajak, kemitraan publik-swasta

Kantor pajak digital akan didirikan yang akan beroperasi 24 jam sehari, tujuh hari seminggu untuk memungkinkan masyarakat melakukan transaksi mereka di lingkungan digital tanpa harus mengunjungi kantor pajak secara pribadi.

"Kami juga memasukkan masalah pajak yang dihadapi oleh investor internasional dalam reformasi," kata dia, menambahkan bahwa negara sedang merevisi perjanjian penghindaran pajak berganda untuk mencegah kemungkinan masalah yang mungkin timbul.

Karena negara itu memuji proyek kemitraan publik-swasta, yang dicontohkan oleh rumah sakit kota, Erdogan mengatakan undang-undang kerja sama sektor publik-swasta akan diberlakukan.

"Ini akan memungkinkan kami untuk memastikan bahwa investor berurusan dengan satu undang-undang, untuk memperkuat infrastruktur hukum proyek, memperkenalkan prioritas di antara sektor dan proyek, serta membuat proses lebih dapat diperkirakan," jelas Erdogan.

Menekankan salah satu agenda prioritas adalah perang melawan inflasi, Erdogan mengatakan Turki bertujuan untuk menurunkan inflasi menjadi satu digit.

Sistem peringatan dini akan dibentuk yang akan memastikan aliran data agar Komite Pangan dapat menyusun rekomendasi kebijakan dan memastikan bahwa pasar beroperasi secara efektif.

Mekanisme kontrak pertanian sedang dikembangkan untuk meningkatkan perkiraan produksi pertanian dan mencegah fluktuasi harga, tegas dia.

Turki sedang mempersiapkan undang-undang seragam yang akan mempercepat pengembangan sektor pembiayaan partisipasi.

Dia menggarisbawahi bahwa mekanisme arbitrase pembiayaan partisipasi dengan standar internasional akan dibentuk.

Sektor perbankan

Turki sedang berupaya menciptakan infrastruktur ekonomi, teknologi, dan hukum untuk mata uang digital, kata Erdogan.

“Kami akan membuat hubungan bank dan nasabahnya lebih transparan dengan membentuk mekanisme pengawasan yang akan melindungi konsumen,” jelas dia.

Memperhatikan Sistem Pensiun Pribadi Perorangan sedang diperluas ke segmen masyarakat yang jauh lebih luas, Erdogan mengatakan, "Kami menghilangkan hambatan bagi anak-anak di bawah usia 18 tahun, yang merupakan 25 persen dari populasi kami."

Untuk mengembangkan industri perawatan kesehatan yang inovatif dan kuat, Kepresidenan Industri Perawatan Kesehatan akan dibentuk, ujar dia.

"Departemen ini akan bertanggung jawab atas pengembangan kompetitif dan produksi banyak bahan strategis, dari obat-obatan hingga vaksin, dari perangkat medis hingga produk bioteknologi, dengan menggunakan sarana domestik," kata Erdogan.

Menggarisbawahi perlunya teknologi perangkat lunak untuk menjadi kompetitif dalam ekonomi, mengakses data yang tepat, menganalisis data dan mengembangkan solusi yang paling sesuai, Erdogan mengatakan Turki akan mendirikan Kepresidenan Industri Perangkat Lunak dan Perangkat Keras untuk mendapatkan daya saing global dan mendorong lapangan kerja bagi kaum muda.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement