Kepala Laboratorium Mikroplastik Ecoton, Eka Chlara Budiati juga menemukan, kandungan mikroplastik pada air Sungai Tambak Wedi. Kandungan ini berasal dari bahan microbeads seperti odol, sabun, pembersih muka dan perawatan tubuh lainnya. Pada aspek ini, Ecoton menemukan 20 partikel mikroplastik dalam 100 liter air.
Eka juga menyebutkan sumber mikroplastik lainnya berasal dari serpihan plastik sekali pakai. Dalam hal ini seperti tas kresek, styrofoam, botol plastik dan sachet. Bahan-bahan ini banyak ditemukan di Sungai Tambak Wedi, Surabaya.
Berdasarkan temuan ini, Ecoton mendesak pemerintah segera mengangkat sedimen sungai Tambak Wedi, Kali Pegirian dan Kali Tebu. Hal ini karena sedimen mengandung banyak endapan surfaktan. Jika sumber busa ini diangkat, maka akan bisa mengurangi timbulnya salju busa di Tambak Wedi.
Ecoton juga mendorong pemerintah mmbangun Instalasi pengolah air Limbah (IPAL) sebelum masuk ke rumah pompa. IPAL ini berfungsi mengolah, menyaring limbah domestik yang mengandung detergen dan senyawa beracun lainnya sebelum dialirkan ke sungai. "Lalu Ecoton mendorong kebijakan pelarangan plastik sekali pakai," ungkap Eka.