REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pelaksanaan vaksinasi terus dilakukan di Kota Tasikmalaya. Saat ini, vaksinasi di daerah itu masih menyasar pelayan publik, setelah vaksinasi kepada tenaga kesehatan (nakes) hampir sepenuhnya tuntas. Namun, pelaksanaan vaksinasi di Kota Tasikmalaya diakui masih jauh untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) dari penularan Covid-19.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota, Asep Hendra. Menurutnya masih butuh waktu lama mencapai herd immunity di Kota Tasikmalaya.
Sebab, hingga saat ini vaksinasi di daerah itu baru menyasar kepada 18-19 ribu orang. Sementara untuk mencapai herd immunity, setidaknya 70 persen dari total populasi di Kota Tasikmalaya atau 400 ribu orang harus sudah menjalani vaksinasi. "Untuk herd immunity itu masih jauh," kata dia, Senin (22/3).
Asep menambahkan, saat ini vaksin yang ada masih sangat terbatas. Pelaksanaan vaksinasi juga dilakukan secara bertahap, sesuai skala prioritas dari risiko penularan.
Karena itu, ia mengimbau, penerapan protokol kesehatan harus tetap dilakukan dengan ketat. Sebab, potensi penularan tetap ada meski sudah mendapat vaksinasi. "Vaksin itu juga baru efektif sekitar sebulan setelah suntikan kedua," ujar dia.
Asep menjelaskan, saat ini Kota Tasikmalaya telah menerima tiga kali pengiriman vaksin Covid-19. Pada pengiriman pertama, didistribusikan 7.400 dosis vaksin untuk 3.700 nakes.
Sementara pada pengiriman kedua, didistribusikan 24.200 dosis vaksin untuk 12.100 nakes yang belum mendapatkan pada tahap pertama dan pelayanan publik. Terkahir, Tasikmalaya menerima 9.100 dosis untuk 4.550 pelayanan publik.
Ia menjelaskan, pemberian vaksin dosis pertama untuk nakes sudah melebihi 100 persen target. Sementara pemberian dosis kedua baru berkisar kepada 90 persen nakes. "Karena ada beberapa nakes lansia. Vaksinasi lansia kan jarak antardosis 28 hari, jadi butuh waktu lebih panjang," kata dia.
Ia menyebutkan, total pelayan publik di Kota Tasikmalaya yang terdata untuk mendapatkan vaksinasi sebanyak 33 ribu orang. Sementara pelayan publik yang mendapat vaksinasi baru mencapai sekitar 16 ribu orang
"Kabarnya kita juga akan menerima distribusi vaksin lagi pekan ini, karena saat ini belum semua pelayan publik mendapat jatah vaksinasi. Mudah-mudahan bisa selesai dengan cepat," ujar Asep.