Senin 22 Mar 2021 04:42 WIB

Satgas: 5.533.379 Orang Telah Jalani Vaksinasi Covid-19

Masyarakat diingatkan untuk tidak mengunggah sertifikat vaksinasi ke media sosial.

[Ilustrasi] Sejumlah lansia menunggu keberangkatan bus sekolah menuju lokasi vaksinasi.
Foto: Prayogi/Republika.
[Ilustrasi] Sejumlah lansia menunggu keberangkatan bus sekolah menuju lokasi vaksinasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyatakan sebanyak 5.533.379 orang telah menjalani vaksinasi Covid-19. Terdiri dari petugas kesehatan, petugas layanan publik serta para penduduk lanjut usia.

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Ahad (21/3), disebutkan angka itu menunjukkan telah terjadi penambahan sebanyak 408.431 orang yang mendapatkan dosis pertama vaksin Covid-19 dibandingkan Sabtu (20/3) 2021. Sementara sebanyak 2.301.978 orang di antaranya telah menjalani vaksinasi kedua atau bertambah 80.778 orang.

Baca Juga

Dengan penambahan tersebut maka 13,71 persen dari total 40.349.051 orang target sasaran vaksinasi tahap I dan tahap II telah mendapatkan dosis pertama Covid-19. Sementara baru 5,69 persen yang tercapai untuk vaksinasi dosis kedua.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkomindo) Johnny G. Plate kembali meminta masyarakat untuk tidak mengunggah sertifikat telah mengikuti vaksinasi Covid-19 ke media sosial. "Pada saat kita melakukan vaksinasi dan menggunakan aplikasi, termasuk aplikasi PeduliLindungi yang ada barcode di dalamnya, saya secara khusus minta jangan diobral sertifikat kita demi untuk melindungi data pribadi. Kita gunakan untuk kepentingan yang memang dibutuhkan dan dapat kita pertanggung jawabkan untuk keperluan kita," katanya.

Selain tidak diunggah ke media sosial, ia juga meminta masyarakat tidak membagikan hasil pindaian sertifikat vaksinasi kepada orang lain secara personal, sekalipun dalam lingkungan kerabat terdekat. "Saya tentu berharap sertifikat vaksin yang diterbitkan secara digital yang ada barcodenya itu menjadi kepentingan kita sendiri dan kita jaga itu agar kita hindari dari kebocoran data pribadi," kata menkominfo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement