REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tren kasus Covid-19 kini sudah tampak mengalami penurunan. Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) menilai sudah saatnya Indonesia kembali serius melihat dan menata masa depan.
Bendahara Umum ICMI Didit A Ratam mengatakan penambahan kasus baru Covid-19 per hari ini adalah sekitar 5.656 kasus. Jumlah tersebut sudah menurn jauh bila dibandingkan dengan beberapa bulan lalu yang bisa mencapai lebih dari 13 ribu kasus baru per hari.
Jumlah kasus aktif pun sudah mengalami penurunan dari sekitar 145 ribu kasus aktif per Januari lalu menjadi 131.616 kasus aktif per hari ini.
"Jadi kesimpulannya buat saya, pandemi ini, the end is in sight, sudah mulai kita bisa melihat (ujungnya)," ungkap Didit dalam ICMI Talks, Sabtu (20/3).
Didit menilai saat ini sudah waktunya bagi Indonesia untuk melihat kembali ke masa depan secara serius. Salah satunya dengan mempersiapkan diri untuk menyongsong 100 tahun Indonesia pada 2045.
"Bagaimana Indonesia yang mempunyai penduduk 270,2 juta, angkatan kerja 138 juta, harus ke depan," kata Didit.
Didit menilai Indonesia memiliki potensi besar untuk maju. Saat ini, Didit mengatakan gross domestic product (GDP) sekitar 1 triliun dolar AS. Secara nominal, Indonesia masih menempati rangking ke-15.
Akan tetapi, secara purchasing power parity (PPP), GDP Indonesia saat ini menempati rangking ketujuh secara global. Diperkirakan, dalam waktu tiga tahun ke depan posisi Indonesia akan naik ke peringkat kelima secara global.
"Ini kan sesuatu yang bukan main-main, sesuatu yang sangat serius," ungkap Didit.