REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menceritakan pengalaman mencicipi makanan mi Aceh yang enak di kawasan Jalan Ampera Raya, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan (Jaksel), Jumat (19/3) malam WIB. Dia menulis pengalamannya itu di akun Facebook pribadinya.
"Mie Aceh memang enak. Bumbu rempahnya berani: terlihat warna rempahnya dan begitu dimakan serasa ada sengatan nikmat rempah Nusantara. Satu lagi, ukuran mienya tidak basa-basi: besar dan liat," kata Anies dikutip Republika, Sabtu (20/3).
Anies mengaku, sudah lama tidak makan mi Aceh. "Semalam dalam perjalanan dari sebuah kegiatan di kawasan Mampang terlewatilah sebuah warung me. Spontan saja tertarik dan minta pengemudi untuk mampir. Jadi mobil putar balik, lalu kita berhenti dan semua mampir," ucap mantan menteri pendidikan dan kebudayaan (mendikbud) tersebut.
Dia menyebut, warung yang didatanginya bernama Mie Aceh Jaly-Jaly. Menurut Anies, ukuran warung tidak besar. "Walau kecil, mereka beri tanda silang di meja, mengirimkan pesan bahwa mereka taat protokol kesehatan. Semua yang bekerja pakai masker. Padahal area masaknya panas dan lembab. Salut!"
Dia menuturkan, makanan dan minuman yang disajikan sungguh lezat. Mi goreng Aceh, nasi goreng, roti cane, sampai es timun serut, semua ia coba. Ketika dicari di internet, Anies menyebut, ternyata warganet setuju dan memberikan penilaian sangat tinggi untuk warung ini.
"Semalam saya makan mI goreng Aceh spesial. Enaknya kelewatan. Satu lagi, teh tariknya benar-benar menarik!" ucap Anies membagikan pengalamannya.
Dia menjelaskan, warung tersebut sudah delapan tahun beroperasi. Juru masak dan semua yang bekerja melayani adalah anak-anak muda asal Bireuen, Provinsi Aceh. Mereka merantau ke Jakarta dan menemukan kesempatan usaha mi Aceh.
"Saat ditanya tinggal di mana di Jakarta, sambil senyum lebar dijawab, 'Ya di sini. Kalau warung sudah tutup, terus semua kursi dan meja digeser, lalu gelar alas untuk tempat tidur.'," kata Anies menirukan sang penjaga warung.
Dia menyebut, mereka berbagi tugas ketika pagi. Ada yang belanja ke Pasar Minggu, ada yang siap-siap menata tempat untuk mulai buka lagi pukul 10.00 WIB.
"Inilah wajah anak-anak muda ulet, tangguh dan tanpa tanda lembek, loyo. Mereka adalah contoh anak-anak muda yang merantau untuk berjuang, mereka jalani kesempatan dengan keseriusan dan dalam keceriaan," kata Anies.
Menurut Anies, anak-anak tangguh seperti itu yang membuatnya semakin optimistis bahwa masa depan bangsa Indonesia bisa lebih cerah. "Itulah pengalaman semalam. Mampir secara acak dan spontan di sebuah warung kecil di Jalan Ampera Raya. Di sana menemukan mi Aceh yang amat enak dan menemukan lagi anak-anak muda yang tangguh, ulet dan ceria," ucap Anies.
Dia pun mengajak warga untuk bisa ke lokasi warung tersebut. Caranya dengan naik transportasi umum. "Teman-teman bisa ke sini dengan naik TransJakarta Rute 6N Blok M-Ragunan, turun di bus stop RSIA Kemang, lalu jalan kaki tiga menit. Silakan unduh aplikasi Tije agar tidak nyasar," kata Anies.
Pada Ahad (14/3), Anies juga mengunjungi warung kopi (warkop) di kawasan Cipete, Kecamatan Cilandak, Jaksel. Dia menikmati menu yang dijual di warung tersebut. Sebelumnya, Anies juga pernah membeli Gudeg Jogja Ibu Tinah di Gondangdia, Kecamatan Menteng dan Maison Weiner Cake Shop, toko roti tertua di Jakarta yang berlokasi di Kwitang.
Setiap mengunjungi lokasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Anies mengunggahnya di akun media sosialnya. Dia sekaligus ingin mempromosikan agar dagangan warung tersebut laris.