Sabtu 20 Mar 2021 09:59 WIB

Kemunculan Aliran Hakekok, Kurangnya Syiar Islam ke Pelosok

Faktor ekonomi juga turut menjadi pemicu dari kemunculan aliran Hakekok.

Rep: Eva Rianti/ Red: Agus Yulianto
Aliran sesat Hakekok di Pandeglang (ilustrasi)
Foto: Republika
Aliran sesat Hakekok di Pandeglang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Aliran menyimpang Hakekok belakangan cukup santer dibahas publik, menyusul beredarnya video sejumlah orang melakukan ritual yang tak lazim di Kabupaten Pandeglang, Banten. Aliran tersebut dinilai kembali muncul lantaran sejumlah faktor. Salah satunya, kurang tersebarnya syiar Islam hingga ke wilayah pelosok.

Salah satu organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam tertua di Indonesia, Mathla’ul Anwar memandang hal demikian memang terjadi. Ketua Bidang 1 PB Mathla’ul Anwar Mohammad Zen menuturkan, sejumlah wilayah di Banten belum sepenuhnya terjangkau pendidikan, sehingga dakwah yang dilakukan, termasuk oleh Mathla’ul Anwar belum benar-benar berhasil memberantas hal-hal demikian.

“Ini adalah sisa-sisa dari kepercayaan yang masih belum terberantas. Mathla’ul Anwar salah satu misi kelahirannya adalah memberantas tiga hal yang disebut TBC. T itu takhayul, B itu bid’ah, dan C adalah khurafat,” tutur Zen di sela-sela deklarasi pencalonannya sebagai Ketua Umum PB Mathla’ul Anwar di Tangerang Selatan, Jumat (19/3).

Menanggapi hal itu, Mathla’ul Anwar disebut telah menjalin hubungan kerja sama dengan Kementerian Agama Pandeglang dengan mengirimkan kadernya ke wilayah pedalaman untuk menyebarkan syiar Islam. “Kami kerja sama dengan Kemenag untuk melakukan pemberantasan. Salah satu penyuluh yang datang ke lokasi adalah kader Mathla’ul Anwar. Kita berharap hal begitu tidak terjadi lagi karena menyimpang,” ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement