Kamis 18 Mar 2021 21:33 WIB

Petani Purbalingga Dibantu 10 Ribu Bobot Kopi Arabica

Bibit kopi akan dibagikan kepada petani di empat desa di Purbalingga.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja menjemur kopi arabica, ilustrasi
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Pekerja menjemur kopi arabica, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Kementerian Pertanian melalui Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (Pusosek-KP) Kementan, menyalurkan bantuan 10.000 bibit kopi jenis Arabica bagi petani Kabupaten Purbalingga. Bantuan bibit ini diserahkan melalui Pemkab setempat, Rabu (17/3), untuk disalurkan pada petani.

''Bantuan 10.000 bibit kopi ini akan dibagi-bagikan pada petani di empat desa yang memiliki kondisi cuaca dan ketinggian tertentu. Antara lain, bagi petani di Desa Serang, Siwarak dan Desa Kutabawa di Kecamatan Karangreja, serta Desa Jingkang di Kecamatan Karangjambu,'' kata Kepala Dinas Pertanian Purbalingga, Mukodam.

Baca Juga

Dia berharap, dengan penanaman bibit kopi ini, diharapkan menjadi bagian upaya konservasi lahan di wilayah-wilayah desa tersebut. ''Seperti di wilayah Desa Serang. kondisi lahannya saat ini didominasi tanaman sayur. Dengan ditanami tanaman keras seperti kopi, maka kondisi lahan akan lebih lestari,'' katanya.

Mukodam juga menyebutkan, tanaman kopi jenis Arabica yang dibagikan pada warga merupakan varietas Sigagagutang. Tanaman ini hanya cocok ditanam di lahan dengan ketinggian tertentu yang memiliki udara sejuk.

''Karena itu, kita hanya bagikan  bibit kopi ini di empat desa tersebut, yang memiliki ketinggian di atas 1.500 mdpl,'' jelasnya.

Sedangkan metode penanamannya, tidak dilakukan dengan mengganti sama sekali tanaman sayur yang ada di kawasan tersebut. Namun bibit kopi, ditanam secara tumpang sari di lahan sayur milik masyarakat.

Kepala Pusosek Kementan, Sudi Mardiyanto, pohon kopi Arabica varietas Sigagagutang memiliki kelebihan tertentu dibanding bibit kopi Arabica lainnya. Antara lain, hanya dalam usia 2 tahun sudah bisa berbuah dan tahan hama karat daun.

''Selain itu, tingkat produktivitasnya tinggi. Dalam siklus satu tahun, hanya punya masa kosong 2 bulan sehingga dapat dipanen setiap minggu,'' katanya.

Sudi juga menyebutkan, buah kopinya verietas Sigagagutang ini memiliki cita rasa yang khas yang sudah diakui Starbucks. ''Dengan demikian, hasil panennya tidak sulit untuk dipasarkan. Harganya juga relatif stabil karena belum banyak ditanam,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement