REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Tri Rismaharini menekankan kualitas pekerja sosial harus tetap profesional mengikuti perkembangan zaman. Karena itu, Kementerian Sosial (Kemensos) RI terus menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul di bidang pekerjaan sosial, seiring dengan tuntutan zaman dan perkembangan era revolusi industri 4.0.
“Percepatan pengembangan SDM unggul bidang pekerja sosial profesional, setidaknya bisa dilakukan dengan tiga strategi,” ujar Menteri Sosial yang akrab disapa Risma, saat jadi pembicara di Kuliah Umum Kampus Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung, Kamis (18/3).
Ketiga strategi tersebut, pertama menurut dia, pengembangan SDM dosen sebagai pencetak tenaga calon Pekerja Sosial profesional. Pengambangan SDM dosen ini baik jumlah maupun kualitas harus dipersiapkan secara periodik dan signifikan.
“Saya kira, dosen yang sesuai kompetensi pembelajaran vokasional adalah faktor dominan yang memungkinkan tercapainya output maupun outcome lulusan yang sesuai dengan kurikulum pembelajaran,” ujar Risma.
Kedua, lanjut dia, berupa pengembangan sarana dan prasarana. Pengembangan ini berupa fisik, baik gedung maupun berbagai sarana lain, dan juga media pembelajaran yang dirancang sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan fisik, termasuk, ruang kelas dan Laboratorium pekerjaan sosial merupakan suatu keharusan dalam penyelenggaraan pendidikan vokasional.
“Sarana dan prasarana perlu dipersiapkan segera disusun berbagai grand design sesuai standar baik nasional maupun internasional,” terang Risma.
Ketiga, terkait dengan pengembangan kerja sama dengan berbagai pihak terkait terutama Kementerian/Lembaga (K/L). Sehingga, Menurut Risma para lulusan yang dihasilkan Poltekesos Bandung lebih cepat terserap di lapangan kerja.
Kerja sama yang baik dengan banyak pihak, juga perlu didukung pola pembibitan. Dengan demikian, Risma berharap terus diupayakan dan ditindaklanjuti penyerapan dan penyebaran alumni secara merata dan terprogram serta segera bisa terealisasi dalam waktu tidak terlalu lama.
“Ketiga poin itu sangat penting dilakukan dalam upaya mencetak calon Pekerja Sosial unggul. Kemensos terus berupaya meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM untuk merespon dinamika perubahan dan tuntutan pasar kerja di bidang kesejahteraan sosial,” jelas Risma.