REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan angka kematian ibu di daerah itu sepanjang 2020 masih tergolong tinggi. Angka kematian ibu tercatat 187 kasus dari 299.198 angka kelahiran.
"Sehingga angka kematian ibu Tahun 2020 sebesar 62,50 per 100.000 kelahiran hidup. Ini berdasarkan laporan pemantauan wilayah setempat (PWS) kesehatan ibu dan anak (KIA)," katanya di Medan, Kamis (18/3).
Sementara untuk jumlah kematian bayi sepanjang Tahun 2020 tercatat 715 dari 299.198 sasaran lahir hidup. "Sehingga angka kematian bayi Tahun 2020 sebesar 2,39 per 1.000 kelahiran hidup," katanya.
Meskipun jumlah kasus kematian ibu dan anak sepanjang 2020 masih tinggi, lanjut dia, jumlah tersebut mengalami penurunan bila dibandingkan dengan jumlah kasus kematian pada Tahun 2019. Untuk kasus kematian ibu pada 2019, sebanyak 202 kasus dari 302.555 sasaran lahir hidup.
Sementara kasus kematian bayi sebanyak 790 kasus dari 302.555 sasaran lahir hidup. Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah menyebut penyebab tingginya angka kematian ibu dan anak akibat minimnya pengetahuan dalam proses kehamilan, persalinan dan perencanaannya.
"Kurangnya pengetahuan dan juga faktor gaya hidup," katanya.