Kamis 18 Mar 2021 14:05 WIB

UBSI: Bidang IT tidak akan Pernah Mati

UBSI buktikan mahasiwa background apapun bisa jadi programmer.

UBSI mmenyelenggarakan Orientasi Akademik (Ormik) secara daring,  dalam rangka menyambut mahasiswa baru periode Maret 2021, Sabtu (13/3).
Foto: Dok UBSI
UBSI mmenyelenggarakan Orientasi Akademik (Ormik) secara daring, dalam rangka menyambut mahasiswa baru periode Maret 2021, Sabtu (13/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) sukses menyelenggarakan Orientasi Akademik (Ormik)  dalam rangka menyambut mahasiswa baru periode Maret 2021. Ormik digelar secara daring melalui zoom meetings cloud, Sabtu (13/3) pukul 09.00 -12.00 WIB.

Dipandu oleh Eni Irfiani, kegiatan ini menghadirkan dua narasumber yakni Sriyadi selaku kaprodi Sistem Informasi (SI) Universitas BSI dan Riswandi selaku staf Bidang Kemahasiswaan UBSI. 

Kegiatan Ormik periode Maret 2021 ini diselenggarakan untuk memperkenalkan lingkungan kampus yang meliputi sarana dan prasarana kampus, sistem perkuliahan, administrasi akademik kemahasiswaan, peraturan akademik dan peraturan kemahasiswaan kepada mahasiswa baru. 

Dalam pemaparannya, Sriyadi mengungkapkan bahwa kampus UBSI berkomitmen untuk mencerdaskan anak bangsa agar mampu ber-literasi digital. 

“Bidang IT tidak akan pernah mati, karena peluang kerja di bidang IT akan terus meningkat seiring dengan perkembangan tren IT di dunia. Banyaknya produk yang dihasilkan oleh orang yang memiliki background IT sebagai bukti bahwa lulusan IT memang dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat,” ujarnya dalam acara Ormik, Sabtu (13/3). 

Universitas BSI merupakan kampus yang memberikan peluang kepada mahasiswa baru dengan background apapun untuk memiliki  peluang sama dalam penguasaan teknologi.  Sehingga,  mereka dapat menjadi seorang programmer, sistem analyst, database admnistrator dan lain-lain. 

“Kampus UBSI khususnya Prodi SI bertekad untuk menghasilkan lulusan berjiwa technopreneur dalam mendukung ekonomi kreatif tahun 2033. Sehingga kampus UBSI menerima mahasiswa dengan background apapun agar punya peluang dalam menguasai teknologi agar berkompeten menjadi programmer dan junior analis sistem,” imbuhnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Untuk menciptakan lulusan programmer dan junior analis sistem yang berkompeten dan diakui oleh perusahaan, kampus UBSI bersama Lembaga Sertifikasi Profesi  (LSP) BSI membekali mahasiswanya dengan sertifikasi kompetensi yang dapat digunakan sebagai pendamping ijazah. 

“Nantinya, mahasiswa akan dapat sertifikat kompetensi dan bisa digunakan untuk pendamping ijazah. Sertifikat tersebut telah mendapatkan lisensi dari BNSP, yang terdiri dari dua skema di  antaranya sertifikasi kompetensi programmer dan network administrator sehingga alumni UBSI memiliki bukti kompeten yang nantinya mampu bersaing dengan pencari kerja lainnya,”  ujar Suryadi. 

Dalam kesempatan yang sama, Riswandi memaparkan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus mampu berperan sebagai agent of change yang dapat membawa perubahan di masyarakat. 

“Melalui bidang kemahasiswaan, UBSI merangkul semua mahasiswa agar dapat berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah ataupun kampus UBSI sendiri seperti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Kreativitas dan Seni (Kreasi), Kompetisi Inovasi Bisnis Mahasiswa (KIBM), Program Bina Desa ataupun kegiatan lainnya. Selain itu mahasiswa juga bisa berprestasi melalui kegiatan organisasi mahasiswa seperti BEM, UKM, ataupun Himpunan Mahasiswa,” tutup Riswandi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement