Kamis 18 Mar 2021 05:49 WIB

FSGI: Guru Antusias Ikuti Vaksinasi

Guru-guru yang berasal dari luar Pulau Jawa lebih banyak yang menolak

Petugas kesehatan memeriksa tensi sebelum penyuntikkan vaksin kepada tenaga pendidikan di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (8/3/2020). Sebagai upaya menekan penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah, Pemerintah Kota Palembang memulai tahap vaksinasi untuk 800 orang guru dan tenaga pendidik di wilayah tersebut.
Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Petugas kesehatan memeriksa tensi sebelum penyuntikkan vaksin kepada tenaga pendidikan di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (8/3/2020). Sebagai upaya menekan penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah, Pemerintah Kota Palembang memulai tahap vaksinasi untuk 800 orang guru dan tenaga pendidik di wilayah tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) melakukan survei tentang persepsi guru atas program vaksinasi. Berdasarkan survei ke pada 2.406 guru dari 23 provinsi di Indonesia, antusiasme mereka cukup tinggi untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.

"Antusiasme guru untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 ternyata cukup besar. Dari keseluruhan responden, sebanyak 91,73 persen guru (bersedia). Walaupun memang masih ada guru yang menyatakan tidak bersedia untuk divaksinasi sebanyak 8,27 persen," kata Sekjen FSGI Heru Purnomo, dalam keterangannya, Rabu (17/3).

Jika ditelusuri berdasarkan asal wilayah, ditemukan bahwa guru-guru yang berasal dari luar Pulau Jawa lebih banyak yang menolak untuk divaksin, yaitu sebanyak 24,35 persen. Sementara, guru-guru yang di Pulau Jawa hanya 4,84 persen.

Kondisi ini diduga paralel dengan situasi penyebaran Covid-19 yang lebih buruk di Pulau Jawa dibandingkan daerah lainnya. Juga paralel dengan penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19 yang ternyata lebih baik di Pulau Jawa dibandingkan daerah lainnya di luar Pulau Jawa.

Menurutnya, angka ini tidak bisa dipandang remeh mengingat target dari pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi guru adalah bisa terlaksananya pertemuan tatap muka (PTM) di awal semester 2021-2022. (inas widyanuratikah ed:mas alamil huda)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement