REPUBLIKA.CO.ID, NDRAMAYU -- Harga gabah di tingkat petani di Kabupaten indramayu mulai sedikit membaik dibandingkan awal panen. Hal itu menyusul berkurangnya hujan sehingga gabah yang basah bisa dijemur dan kualitasnya meningkat.
Wakil Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, menyebutkan, dari luas tanaman padi yang mencapai 112 ribu hektare di Kabupaten Indramayu, lahan yang sudah panen sekitar 20 persen. Areal yang sudah panen tersebar di Kecamatan Sindang, Pasekan, Gantar dan Terisi.
"Saat ini memang belum banyak yang panen," kata Sutatang, Rabu (17/3).
Sutatang mengatakan, di awal panen, harga gabah di tingkat petani sangat rendah, hanya di kisaran Rp 3.500 per kg sampai Rp 3.800 per kg. Bahkan, ada yang mencapai Rp 2.800 per kg.
Menurut Sutatang, anjloknya harga itu dikarenakan kualitas gabah yang dipanen cukup rendah. Pasalnya, masa panen bersamaan dengan tingginya curah hujan. Ditambah lagi, adanya rencana impor beras yang disampaikan pemerintah, membuat harga gabah terjun bebas.
Namun untuk beberapa hari terakhir, Sutatang mengakui harga gabah sudah sedikit mengalami kenaikan. Dia menyebutkan, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani saat ini sudah mencapai Rp 3.800 - Rp 4.000 per kg.
Sutatang menilai, membaiknya harga gabah di tingkat petani terjadi seiring curah hujan yang mulai berkurang. Bahkan, beberapa hari terakhir cuaca di siang hari sangat panas sehingga petani bisa menjemur gabahnya yang baru dipanen.
"Kalau petani tidak ingin melepas gabahnya karena harganya murah, mereka bisa menyimpannya karena kondisi gabah sudah kering," ucap Sutatang.