Kamis 11 Mar 2021 16:40 WIB

Muhammadiyah Memulai Inkubasi Sociopreneur ke PCM dan PRM

PP Muhammadiyah berpendapat pandemi kejadian luar biasa yang harus segera dicegah

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
Muhammadiyah memulai inkubasi sociopreneur ke PCM dan PRM. (ilustrasi).
Foto: wikipedia
Muhammadiyah memulai inkubasi sociopreneur ke PCM dan PRM. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pandemi Covid-19 yang mendera dunia sejak Desember 2019 telah masuk ke Indonesia sejak Maret 2020. Selama itu, kasus positif Covid-19 terus meningkat setiap harinya, bahkan menembus angka 1,39 juta kasus pada Maret 2021.

Selama satu tahun terakhir Muhammadiyah turut turun tangan menghadang corona salah satunya mendirikan Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC). PP Muhammadiyah berpendapat pandemi kejadian luar biasa yang harus segera dilakukan pencegahan.

Baca Juga

Kemudian, perlu tindakan sungguh-sungguh, masif dan terkoordinasi dengan baik. MCCC sendiri merupakan badan yang bertugas mengoordinasikan program-program dan aksi-aksi penanganan Covid-19 baik di internal maupun eksternal Muhammadiyah.

Di sisi lain, ada Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) PP Muhammadiyah. Ini merupakan lembaga tingkat pusat yang mendapatkan amanah untuk berkomunikasi langsung dengan jamaah akar rumput di tingkat cabang dan ranting Muhammadiyah.

Ketua OC Sociopreneur Muhammadiyah, Muhammad Zulfi Ifani, mengatakan LPCR turut mendesain kegiatan-kegiatan yang membantu meneguhkan sikap pimpinan dan jamaah cabang ranting Muhammadiyah. Sehingga, selalu mematuhi tuntunan PP muhammadiyah.

"Serta, mematuhi tuntunan protokol kesehatan yang diterbitkan MCCC, membangun ketangguhan ekonomi jamaah melalui sharing best practices PCM dan PRM unggulan yang telah menemukan model pengelolaan aktivitas selama pandemi," kata Zulfi, Kamis (11/3).

Salah satu program yang digulirkan LPCR PP Muhammadiyah ada Sayembara Business Plan Sociopreneur Cabang dan Ranting Muhammadiyah 2020. Agenda mengangkat tema Cabang Ranting Muhammadiyah Teguh dan Tangguh Hadapi Pandemi Covid-19.

Program ini berlangsung sejak Juli 2020 dan diikuti total 25 peserta PCM-PRM dari seluruh dunia seperti PCIM Jepang. Dari total 25 peserta, terpilih enam besar di Malam Anugerah Sociopreneur Muhammadiyah yang digelar 21 Desember 2020 lalu.

Juara satu PCM Gamping Sleman, disusul PCM Sei Rampah Serdang Bedagai, PCM Gunungpati Semarang, PCM Ajibarang Banyumas, PRM Campurejo Panceng Gresik dan PCM Imogiri Bantul. Mereka akan dibina intensif lewat Inkubasi Sociopreneur Muhammadiyah.

Pembinaan dimulai 11-14 Maret 2021. Untuk membuka, LPCR PP Muhammadiyah menggelar Studium Generale Online Inkubasi Sociopreneur Muhammadiyah hadirkan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir dan Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki.

"Sayembara ini bertujuan memecahkan masalah sosial melalui kewirausahaan sosial dan mendorong kader-kader Muhammadiyah di seluruh Indonesia untuk bertukar ide dan pengalaman dalam menggiatkan ekonomi masyarakat secara luas," ujar Zulfi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement