REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Badan SAR Nasional (Basarnas) Bandung menyatakan, korban jiwa akibat kecelakaan bus yang masuk jurang di Wado, Kabupaten Sumedang, mencapai 27 orang. Sementara, 39 orang selamat dan seluruh proses evakuasi penumpang selesai dilaksanakan pada Kamis (11/3) pagi.
Kepala Basarnas Bandung Deden Ridwansyahdi Sumedang, Kamis mengatakan seluruh korban selamat dan meninggal dunia sudah dievakuasi langsung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang.
"Data korban sementara yang diperoleh dari RSUD Sumedang yaitu jumlah total korban 66 orang, 27 meninggal dunia dan 39 orang selamat," katanya.
Ia mengatakan, tim Basarnas maupun petugas gabungan lainnya saat ini masih di lapangan untuk memastikan kembali tidak ada lagi orang yang terjebak dalam kecelakaan bus pariwisata itu. "Sampai saat ini tim SAR gabungan masih melakukan pemantauan di lokasi untuk memastikan tidak ada lagi korban yang terjepit badan bus setelah terangkat oleh alat berat," katanya.
Deden menjelaskan, bahwa korban terakhir yang berhasil dievakuasi berjenis kelamin laki-laki dengan kondisi terjepit badan bus dan sudah meninggal dunia. Operasi penyelamatan itu, kata dia, mendapatkan penanganan khusus dan melibatkan petugas lain dari berbagai instansi terkait.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Wado-Malangbong, Kabupaten Sumedang, Rabu (10/3) pukul 18.30 WIB saat perjalanan pulang dari Pangandaran menuju Kabupaten Subang. Bus pariwisata itu diduga hilang kendali, kemudian terjatuh ke dalam jurang di jalan raya menghubungkan Kabupaten Sumedang-Garut dengan kondisi jalan menurun cukup panjang.
Bus yang terperosok ke jurang itu berdekatan dengan jalan tikungan menurun, bus terperosok ke jurang di sebelah kiri jalan dengan kedalaman sekitar 20 meter. Jalan itu tidak dilengkapi dengan penerangan jalan umum sehingga petugas yang melakukan evakuasi membutuhkan lampu penerangan khusus.