Senin 08 Mar 2021 15:48 WIB

Gubernur Jabar Saksikan Vaksinasi 1.400 Dosen dan Tendik IPB

Vaksinasi itu juga dihadiri Walikota Bogor Bima Arya.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan  Kamil  (kiri) menyaksikan secara daring kegiatan  vaksinasi dosen dan tenaga kependidikan (tendik) di IICC, Bogor, Senin  (8/3).
Foto: Dok IPB University
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (kiri) menyaksikan secara daring kegiatan vaksinasi dosen dan tenaga kependidikan (tendik) di IICC, Bogor, Senin (8/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- IPB University bersama Dinas Kesehatan Kota Bogor melakukan vaksinasi pencegahan infeksi Covid-19 bagi  pendidik di Kota Bogor,  Senin (8/3) bertempat di IPB International Convention Center (IICC), Bogor. Vaksinasi dilakukan selama tiga hari dalam pekan ini dan akan dilanjutkan tiga hari lagi untuk vaksinasi kedua pada dua minggu yang akan datang.

“Alhamdulillah hari ini kita vaksinasi para dosen dan tenaga kependidikan di IPB University yang berdomisili di Kota Bogor. Kami sedang menunggu juga vaksinasi untuk yang berdomisili Kabupaten Bogor. Semoga dalam waktu dekat semua dosen dan tenaga kependidikan di IPB University bisa divaksinasi,” ujar Rektor IPB University, Prof Arif Satria saat berlangsung vaksinasi di hari pertama,  Senin  (8/3).

Pada hari pertama ini, vaksinasi diberikan kepada 1.600 orang, baik dosen maupun tenaga kependidikan. Sekurangnya ada 1.479 orang dari IPB University, 50 orang dari Universitas Ibnu Khaldun dan 71 orang dari Universitas Pakuan. Tak hanya dosen dan tenaga kependidikan, vaksinasi juga diberikan untuk para guru SD, SMP dan SMA di Kota Bogor.

photo
Rektor IPB Prof Arif Satria (kiri) dan Walikota Bogota, Bima Arya menghadiri dan menyaksikan vaksinasi Covid-19 untuk dosen dan tenaga kependidikan (tendik) yang dilaksanakan di IPB International Convention Center (IICC), Bogor. (Foto: Dok IPB University)

Koordinator Vaksinator Klinik IPB University, dr Naufal Muharam Nurdin  MSi mengatakan, ada sekitar 1.600 orang yang akan divaksin setiap harinya. Ia menerangkan, vaksinasi akan dilakukan dua dosis, kerja sama antara Dinas Kesehatan Kota Bogor dan IPB University didukung oleh Puskesmas dan rumah sakit se-Kota Bogor.

“Pada dosis pertama, imunnya belum terbentuk secara sempurna, dosis kedua kita sebut sebagai booster sehingga diharapkan dapat memperkuat imun kita dalam memproduksi antibodi. Antibodi inilah yang mencegah virus bisa menginfeksi,” terang dr Naufal dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Untuk dosis kedua, kata dr Naufal, dilakukan setelah 14 hari ke depan bagi yang berusia di bawah 60 tahun. Sementara bagi yang usianya 60 tahun ke atas, dosis kedua diberikan setelah empat minggu kemudian.

Lebih lanjut, dr Naufal juga meyakinkan kepada masyarakat agar tidak ragu atau takut untuk divaksin. Vaksin memang mungkin dapat menimbulkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) berupa reaksi alergi ringan (seperti merah atau gatal), atau berat (seperti sesak nafas hingga syok anafilaktik). Namun, ia menegaskan bahwa secara umum vaksinasi ini aman.

“Sejauh ini sudah ada 2,2 juta orang yang telah mendapat vaksinasi (data sampai 4 Maret 2021) dan belum dilaporkan muncul gejala berat.  Dengan vaksinasi kita bisa mengurangi kasus yang ada dan mengurangi jumlah sumber infeksi,” kata dr Naufal.

Sementara, Walikota Bogor, Bima Arya menilai vaksinasi bekerja efektif. Kini, warganya semakin antusias mengikuti vaksin. Sebab, dengan melihat dari vaksinasi pertama, dapat berhasil dan tidak ada efek samping. Ia juga menyebut, sejak pemberian vaksin, jumlah tenaga kesehatan di Kota Bogor yang terpapar Covid-19 turun dengan drastis.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang hadir melalui Zoom Meeting mengapresiasi IPB yang telah meminjamkan gedung pertemuan untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini. Ia mengatakan, vaksinasi butuh gedung serbaguna yang besar agar pelaksanaannya efektif dengan jumlah besar penerima vaksin. Jika hanya mengandalkan puskesmas, maka butuh waktu sampai empat tahun vaksinasi baru selesai. Diharapkan kampus-kampus lain juga dapat membantu percepatan vaksinasi dengan meminjamkan gedung besar  yang dimiliki.

“Kita berharap vaksinasi bisa secepatnya selesai sehingga pemulihan ekonomi, termasuk kegiatan perkuliahan tatap muka bisa dipercepat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memastikan jumlah kebutuhan dosis terutama bagi yang daerah-daerah yang terlihat semangat dan sukses vaksinasi,” kata Ridwan Kamil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement