Sabtu 06 Mar 2021 12:56 WIB

Dapat Jatah Impor Beras, Bulog: Tak akan Ganggu Masa Panen

Masa panen padi dalam negeri akan menjadi pertimbangan.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Agus Yulianto
Pekerja menurunkan beras impor asal Vietnam milik Perum Bulog.
Foto:

Sementara di level konsumen, Pusat Informasi Harga Pangan Strategi (PIHPS) mencatat, rata-rata nasional per Jumat (5/3), harga beras kualitas medium I dan medium II masing-masing masih stabil di level Rp 11.800 per kg dan Rp 11.600 per kg.

Awaluddin menambahkan, selain masa panen dan harga, jumlah stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikuasai Bulog turut menjadi pertimbangan dalam merealisasikan impor beras. Saat ini, ia mengatakan, jumlah CBP yang dimiliki Bulog sekitar 900 ribu ton. Adapun pemerintah meminta Bulog untuk menjaga stok beras di gudang sebanyak 1-1,5 juta ton.

Wakil Direktur Utama Bulog, Gatot Trihargo, dalam kesempatan berbeda mengatakan, Bulog akan mengantisipasi masa panen raya ada Maret-April 2021 agar penyerapan gabah dapat maksimal.

Seperti diketahui, BPS memproyeksikan akan terdapat kenaikan produksi padi pada Januari-April 2021 sebesar 26,88 persen dari periode sama tahun lalu menjadi 25,37 juta ton gabah. Dengan kenaikan produksi padi, produksi beras pun diperkirakan naik 26,84 persen menjadi 14,54 juta ton.

"Ini sangat bagus untuk Bulog dalam hal penyerapan produksi para petani domestik. Bulog di daerah juga sudah siap menyerap. Ini akan terus menerus sampai stok stabil di 1-1,5 juta ton," katanya.

 

Gatot mengatakan, kapasitas gudang Bulog di seluruh Indonesia cukup besar, yakni 3,5-4 juta ton. Dengan kapasitas tersebut, 26 wilayah operasional Bulog yang menjangkau 34 provinsi akan terus melakukan penyerapan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement